Skenario Terburuk karena Covid-19, Ekonomi Indonesia Bisa Minus 0,4%

0
70
Reporter: Leo Farhan

Kementerian Keuangan menyebut pandemi virus corona akan berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia apabila penyebarannya terus berlangsung melewati bulan Mei nanti. Diperkirakan pertumbuhan Indonesia pada 2020 akan menyentuh minus 0,4% dari sebelumnya yang diperkirakan 0%.

“Dengan kondisi saat ini pertumbuhan ekonomi bisa turun jadi 2 hingga 3% atau jika kondisi memburuk bisa minus 0,4%,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika menggelar konferensi pers virtual bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (1/4).

Menurut Sri Mulyani, semua skenario itu mungkin saja terjadi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini masih mengandalkan konsumsi rumah tangga. Imbas wabah virus corona ini, konsumsi rumah tangga terpukul dan mengalami penurunan 3,2% sampai 1,6%.

“Di sini bukan hanya pengusaha saja, akan tetapi ruang gerak UMKM juga sangat terpukul dengan ada pandemi Covid-19,” kata Sri Mulyani.

Apa yang dialami Indonesia, kata Sri Mulyani, juga dirasakan seluruh negara di dunia tanpa terkecuali. Bahkan beberapa lembaga terkemuka di dunia sudah memproyeksikan perekonomian dunia akan menuju resesi. KSSK karena itu terus memonitor hal ini, dan memang perekonomian dunia menurun secara luar biasa.

Baca Juga :   Kemenkes Datangkan Fomepizole untuk Tekan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

“KSSK memonitor, semenjak awal tahun ini dari merebaknya Covid-19 sampai 200 negara di dunia. Reaksi ekonomi benar-benar menimbulkan gejolak luar biasa,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani turut mengatakan International Monetary Fund (IMF) sebelumnya telah memproyeksikan Covid-19 ini membuat ekonomi dunia resesi. Padahal lembaga keuangan dunia tersebut telah memproyeksi bahwa pertumbuhan perekonomian global akan di atas 3 persen.

“Ini hanya dalam satu bulan, pertumbuhannya negatif. Tadinya IMF proyeksikan ekonomi global tumbuh di atas 3%,” kata Sri Mulyani.

Selain IMF, hasil riset media internasional seperti The Economist juga memprediksi perekonomian dunia akan menyentuh minus 2,2%%. Hal ini sama dengan perkiraan bank sentral Amerika Serikat, The Fed yang menyebutkan pertumbuhan perekonomian negaranya juga negatif.

“Ini menggambarkan bahwa kondisi ini sebabkan kepanikan di sektor keuangan, sehingga KSSK harus melakukan penilaian terbaru dan pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan terkait Covid-19,” kata Sri Mulyani.

Leave a reply

Iconomics