Dari Mayora Jadi Hibank, Kemana Arah Transformasi Perusahaan? Simak Wawancara Khusus dengan Jenny Wiriyanto

0
883

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalin nama Bank Mayora menjadi PT Bank Hibank Indonesia atau hibank (dibaca ‘hai bank’). Perubahan nama yang sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini dilakukan setelah bank milik negara ini resmi mengepit 63,92% saham Bank Mayora.

Namun, tak sekadar nama yang diubah. Bank yang berdiri pada tahun 1993 itu pun ditransformasi menjadi bank digital yang fokus menggarap segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Hibank fokus pada segmentasi UMKM, sehingga mampu bersaing dengan Bank Digital lainnya yang ada di Indonesia,” ujar Jenny Wiriyanto, Direktur Utama Hibank kepada Theiconomics.

Jenny Wiriyanto ditunjuk menjadi nahkoda Hibank dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada awal Januari lalu. Jenny memiliki pengalaman yang lengkap di sektor keuangan. Berkarir di bank sejak tahun 2005, ia pernah bekerja di Maybank, Bank Danamon Indonesia, dan Lippo Bank. Sebelum ditunjuk menjadi orang nomor satu di Hibank, Jenny sempat menjadi Chief Executive Officer (CEO) perusahaan financial technology (fintech) PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu).

Apa saja rencana Hibank ke depan dan bagaimana Jenny Wiriyanto membawa Hibank menjadi bank digital yang suskes di tengah persaingan dan tantangan bank digital, berikut adalah wawancara Theiconomics.com dengan Jenny Wiriyanto.

 

Anda pernah jadi bankir di salah satu bank umum swasta dan menjadi pemimpin di fintench lending, apa yang anda rasakan saat kembali ke bank, dalam hal ini Hibank?

Kembali ke bank setelah sebelumnya di fintech menjadi excitement sendiri karena ada tantangan baru untuk saya. Buat saya menjadi hal yang menarik berkecimpung di bank digital, di mana dengan banyaknya peraturan perbankan yang mesti diikuti, diimbangi dengan agility organisasi layaknya tech company saat ini.

Baca Juga :   BNI akan Salurkan KUR 2022 Sebesar Rp38 Triliun

 

 Mengapa Anda mau dipinang menjadi CEO Hibank?

Secara pribadi saya memiliki ketertarikan sendiri kepada UMKM dan teknologi. Dari sejak lama saya aktif membantu mendidik UMKM agar berkembang, baik melalui program-program perusahaan maupun inisiatif pribadi.

Saat diajak oleh pemegang saham untuk bergabung dengan Hibank, yang mana akan menjadi bank digital untuk UMKM, saya merasa mendapat calling untuk bisa menyalurkan knowledge dan passion saya. Apalagi didukung oleh dua ekosistem besar di negeri ini, yaitu BNI dan Mayora. Tidak perlu waktu lama bagi saya untuk mengiyakan penawaran untuk bergabung Hibank.

 

Bagaimana Anda melihat peta persaingan bank digital di Indonesia dan bagaimana pula Anda melihat opportunity di segmen UMKM?

Perkembangan bank digital di Indonesia sangat pesat dengan segmentasi pasar yang berbeda. Hibank fokus pada segmentasi UMKM, sehingga mampu bersaing dengan bank digital lainnya yang ada di Indonesia. Mengutip Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yaitu Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 yang mengatur tentang pemberdayaan UMKM, sehingga UMKM memiliki peluang untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam perekonomian indonesia.

 

Apa tantangan terbesar bagi bank digital di Indonesia?

Tantangan terbesar bank digital adalah pengelolaan dan perlindungan data nasabah. Saat ini masif serangan cyber oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut berakibat pada kebocoran data nasabah. Tantangan ini menjadi concern kami sebagai manajemen Hibank untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan organisasi khususnya dibidang IT. Selain itu, aktif melakukan sertifikasi/assessment terkait dengan Information Security Management System.

 

Baca Juga :   Perkuat Komitmen Kesempatan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas, BNI Dukung Program Workshop Kesetaraan Disabilitas

Siapa saja head to head competitor Hibank?

Competitor Hibank meliputi bank konvensional dan bank digital yang memiliki kesamaan segmentasi pasar, yaitu UMKM.

 

Apa pesan penting dari pemegang saham kepada Anda saat memimpin Hibank? Atau mungkin juga ada pesan khusus dari Menteri BUMN kepada Anda untuk mengelola Hibank?

Pesan pemegang saham kepada Manajemen Hibank adalah memperkuat struktur Manajemen Hibank dalam proses menjadi bank digital dan menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya segmentasi UMKM, serta meningkatkan kinerja Hibank menjadi lebih baik, sehingga dapat berkontribusi positif pada performance BNI Group secara konsolidasi.

 

Bagaimana arah transformasi dan langkah-langkah transformasi yang dilakukan Hibank pasca mendeklarasikan sebagai bank digital dan dengan kepemilikan mayoritas BNI?

Bank telah menetapkan inisiatif strategi yang akan dikembangkan dalam proses transformasi digital bank yang terbagi dalam 5 stream, yakni People, Business, IT & Infrastructure, Governance Risk & Compliance dan Branding. Transformasi akan dilakukan dalam beberapa fase, yang telah dimulai pada triwulan IV 2022 dan direncanakan dapat diselesaikan pada triwulan I 2025.

 

Bagaimana sinergi-sinergi yang akan dibangun, khususnya dengan grup BNI yang memiliki ragam anak usaha di jasa keuangan?

Hibank akan melakukan sinergi dengan BNI Group, khususnya yang bergerak di sektor jasa keuangan dalam rangka peningkatan produk dan layanan keuangan, serta melakukan penetrasi ke dalam jaringan value chain BNI Group.

Baca Juga :   RUPS Tahunan BNI Setujui Perubahan Struktur Komisaris dan Direksi

 

Apa yang akan Anda kejar di tahun 2023?

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sejalan dengan Visi dan Misi serta arah kebijakan Bank, berikut adalah ringkasan rencana kerja dan inisiatif Bank yang akan dilakukan selama tahun 2023;

Pertama, penyaluran kredit untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank akan dilakukan secara selektif, dengan fokus pertumbuhan pemberian kredit kepada UMKM.

Kedua, sesuai dengan komitmen Bank dalam pemberdayaan segmen UMKM, komposisi pemberian kredit kepada UMKM ditingkatkan.

Ketiga, pertumbuhan penyaluran kredit yang hendak dicapai oleh Bank akan tetap memperhatikan aspek prudential, dan memitigasi risiko-risiko yang mungkin timbul, sehingga kualitas aset yang sehat dan produktif dapat tetap terus terjaga.

Keempat, meningkatkan komposisi dana murah untuk menunjang pertumbuhan bank.

Kelima, bank akan terus melakukan review terhadap kantor cabang yang dimiliki saat ini serta secara rutin melakukan peninjauan terhadap tingkat produktivitas, profitabilitas serta tingkat akuisisi dan transaksi nasabah di semua kantor serta potensi bisnis di daerah tersebut.

Keenam, bank akan meluncurkan produk dan layanan baru pada tahun 2023 untuk mendukung transformasi menjadi bank digital. Pengembangan produk-produk unggulan dipastikan untuk memiliki daya saing dan nilai tambah dan sesuai dengan kebutuhan nasabah terkini. Berbagai inisiatif dilakukan untuk mempercepat proses transformasi dari masing-masing produk dan layanan baru sehingga membantu pertumbuhan bisnis selama tahun 2023.

Leave a reply

Iconomics