Anggota Komisi I Ini Dukung Kemenlu Dapatkan Anggaran Tambahan dari Kemenkeu
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) diminta mengajukan anggaran secara progresif dan sesuai dengan kebutuhan. Pengajuan anggaran demikian dinilai akan mudah bagi Kemenlu mengingat hubungan baik antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, pihaknya ingin Kemenlu mendapatkan tambahan anggaran secara signifikan karena program kerja yang sudah terlaksana manfaatnya bisa dirasakan semua pihak. “Mudah-mudahan, bukan untuk kepentingan personal, tapi ini untuk kepentingan lembaga. Mudah-mudahan ini bisa memudahkan,” ujar Sukamta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenlu Cecep Herawan mengatakan, postur dukungan anggaran menjadi bagian utama dalam upaya penguatan infrastruktur diplomasi Kemenlu. Pada tahun anggaran 2023, Kemenlu mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp 8,6 triliun dan jumlah ini disebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 7,8 triliun.
“Kenaikan ini tentu akan kami optimalkan sebagai upaya perbaikan dan pengembangan infrastruktur diplomasi. Melalui peningkatan anggaran belanja pemeliharaan sebesar 91,80%, dan peningkatan anggaran belanja modal sebesar 40,22%,” kata Cecep.
Meski demikian, kata Cecep, pihaknya masih harus menghadapi tantangan yang harus diselesaikan. Dari total anggaran belanja modal 2023, sekitar 25,9% sudah dialokasikan untuk pembayaran cicilan pembelian yang sebelumnya sudah dilakukan kontrak.
Kata Cecep, berdasarkan kontrak, 83% dari total belanja Kemenlu merupakan kewajiban pembayaran gedung KBRI Berlin dan KBRI Tokyo. Karena itu, sulit bagi Kemenlu untuk menjalankan program karena sudah terikat pembayaran tersebut.
Anggaran belanja modal tersebut, kata Cecep, bersumber dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dengan demikian, Kemenlu perlu mengumpulkan terlebih dahulu PNBP di awal, dan baru dapat digunakan setelahnya.
“Dengan demikian, dari total belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun yang tersisa adalah sebesar Rp 214,8 miliar. Jumlah anggaran inilah yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya, seperti renovasi, pemberian kendaraan dinas, maupun sarana prasarana lainnya. Ini tentunya dalam pelaksanaan pengaalokasian anggaran menjadi tantangan tersendiri bagi kami,” kata Cecep.
Masih kata Cecep, pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian dari pimpinan dan anggota Komisi I selama ini. “Kami ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada pimpinan dan seluruh anggota Dewan yang kami hormati, terhadap atensi dan kepedulian yang senantiasa diberikan terhadap kondisi anggaran Kemenlu setiap tahunnya,” kata Cecep.