SMRC: Tanpa Koalisi, Capres PDI Perjuangan Bisa Keok di Pemilu 2024

0
428
Reporter: Rommy Yudhistira

Iconomics - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menilai PDI Perjuangan tanpa koalisi bisa kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penilaian SMRC ini berdasarkan hasil studi tertutup yang dilakukan pada Desember 2022 dengan simulasi 4 pasang calon presiden (capres) yang bertarung pada 2024.

Pendiri SMRC Saiful Mujani menuturkan, pihaknya melakukan simulasi pasangan capres yang terdiri atas Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar; Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ganjar Pranowo-Puan Maharani; dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir.

Hasil simulasi tersebut, kata Saiful, menunjukkan Prabowo-Muhaimin menempati urutan teratas dengan persentase 29,7%, kemudian Anies-AHY 28,8%, Puan-Ganjar 21,6%, dan Airlangga-Erick 4,9%. Sedangkan yang memilih belum menjawab sebesar 15%.

“Umumnya Ganjar cukup kompetitif jika dipasangkan dengan calon selain Puan. Tapi, ketika dipasangkan dengan Puan, posisi Ganjar di bawah 2 nama yang selama ini kompetitif dengannya yaitu Prabowo dan Anies,” kata Saiful dalam keterangan resminya, Sabtu (11/2).

Saiful melanjutkan, selisih antara Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY dengan Ganjar-Puan terpaut cukup signifikan. Karena itu, dapat disimpulkan jika itu yang terjadi, yang masuk ke putaran kedua yakni pasangan capres Anies dan Prabowo.

Baca Juga :   PP Telah Bayar Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2021 Seri A Senilai Rp 850 M

Sedangkan capres dari PDI Perjuangan, kata Saiful, akan ditinggalkan, bahkan ketika Ganjar ditempatkan sebagai capres. “Kalau PDIP tidak berkoalisi dengan partai lain dan tidak mengajak tokoh lain, PDI Perjuangan akan tersingkir, walau Ganjar diposisikan sebagai calon presiden,” ujar Saiful.

Dalam simulasi Puan menjadi capres berpasangan dengan Ganjar di posisi cawapres, kata Saiful, selisih antara pasangan Prabowo-Muhaimin dan Anies-AHY semakin menjauh dari perolehan Puan-Ganjar. “Hasilnya Prabowo-Muhaimin mendapatkan suara 35,4%, Anies-AHY 31,2%, Puan-Ganjar 9,8%, Airlangga-Erick 6%, dan masih ada 17,7% yang belum menjawab,” kata Saiful.

Karena itu, kata Saiful, koalisi menjadi kebutuhan politik yang tidak dapat dihindari oleh PDI Perjuangan. Para pemilih lebih melihat koalisi antar-partai memiliki nilai yang penting untuk mendongkrak suara capres.

“Kalau sama-sama kader dari partai yang sama itu kemungkinan akan ditinggalkan pemilih dan menjadi tidak kompetitif dalam pilpres. Pesan dari pemilih secara umum adalah bahwa PDI Perjaungan tidak bisa sendiri untuk memenangkan pilpres. Pengalaman selama ini memang demikian, harus dengan cara koalisi,” katanya.

Baca Juga :   Ditegur Lisan, Ganjar Pranowo Siap Taati Disiplin dari PDI Perjuangan

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close