Survei Charta Politika Sebut 61,8% Ingin Reshuffle, Jokowi: Mungkin Dilakukan
Presiden Joko Widodo membuka kemungkinan perombakan kabinet sebagai respons atas hasil survei Charta Politika Indonesia yang menyebutkan 61,8% responden setuju adanya reshuffle. Walau membuka peluang reshuffle, Jokowi akan tetapi tidak menegaskan waktu pelaksanaannya.
“Mungkin. Ya Nanti,” kata Jokowi usai meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Sebagai informasi, survei Charta Politika Indonesia yang digelar pada 8-16 Desember 2022 menyebutkan 60,5% responden merasa pias dengan kinerja Kabinet Indonesia Maju. Sedangkan 32,7% menjawab tidak puas, dan 6,9% memilih tidak tahu atau tidak jawab.
Kemudian, ketika diberi ditanyakan soal setuju atau tidak setuju jika Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle terhadap para menterinya, 61,8% menjawab setuju, sedangkan 26,6% merasa tidak setuju, dan 11,7% memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Walau responden kita kebanyakan mengatakan lebih banyak puas, tetapi mereka setuju ketika ditanyakan terkait dengan rencana reshuffle,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika mengumumkan hasil survei tersebut.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur, dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi. Metodologi yang digunakan memakai metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Pada survei kali ini Charta Politika Indonesia juga menyajikan tren dari data hasil survei-survei nasional yang pernah dilakukan sebelumnya.