Menteri Erick Minta Bank BUMN Turunkan Bunga

0
98
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta bank-bank BUMN untuk menurunkan suku bunga. Penurunan tersebut sebagai langkah untuk memberikan keringanan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) yang terpukul pandemik virus corona atau Covid-19. Namun Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan mendapat bantuan relaksasi dari bank.

“Tak hanya kesehatan, tapi kita juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. Karena banyak sekali UKM yang terdampak maka kita akan turunkan suku bunga bank-bank BUMN,” ungkap Erick saat teleconference di Jakarta, kemarin (20/03/2020).

Erick juga mengungkapkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, terkait pemberian relaksasi terhadap sektor-sektor usaha yang terdampak oleh pandemi Covid-19 termasuk perhotelan, pariwisata, penerbangan, dan restoran, sebagai upaya untuk memastikan sistem perekonomian tetap berjalan.

Erick mengungkapkan prinsip pemberian relaksasi pada industri yang terdampak oleh pandemi Covid-19 sudah disetujui oleh para lembaga yang berhubungan pada rapat terbatas (ratas) koordinasi kebijakan stimulus fiskal yang diadakan Jumat pagi (20/03/2020).

Baca Juga :   Antam dan PLN Kerja Sama untuk Penuhi Pasokan Listrik Smelter Feronikel Haltim Selama 30 Tahun

Selain itu, Erick mengatakan bahwa untuk memperkuat kondisi keuangan BUMN serta membantu meningkatkan devisa negara, beberapa perusahaan BUMN akan menerbitkan surat obligasi dalam waktu yang dekat. Ia menambahkan bahwa BUMN yang akan menerbitkan obligasi nanti merupakan perusahaan dengan rating yang baik seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Erick juga mengatakan kondisi keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang dalam perhatiannya. Sebab secara keseluruhan, industri penerbangan telah terpukul berat akibat pandemi Covid-19. “Apalagi umroh haji tidak ada dan sekarang Australia tutup, Garuda pasti terdampak. Karena itu kita sudah melakukan negosiasi secara menyeluruh,” tuturnya.

Selain penerbitan surat obligasi BUMN, Erick menambahkan terkait program pembelian kembali saham (buyback) oleh BUMN. Erick menyebutkan 6 BUMN yang melakukan buyback sejauh ini. Keenam BUMN tersebut adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Pertamina, Bukit Asam, Jasa Marga dan Telkom Indonesia.

Erick tekankan bahwa buyback saham ini akan membutuhkan waktu sehingga dana total Rp8 triliun yang disiapkan tidak akan digelontorkan secara langsung. Eksekusi akan menunggu waktu yang tepat.

Baca Juga :   PT PANN (Persero), BUMN yang Tercekik oleh Kebijakan Rezim Masa Lalu

“Karena ini momentum. Saat harga saham turun maka harus pas waktunya (melakukan buyback). Sama seperti saat menerbitkan obligasi mesti pas waktunya,” imbuhnya.

Leave a reply

Iconomics