Jokowi: Birokrat Tidak Hanya Sent Saja Tapi Pastikan Delivered

0
344

Presiden Joko Widodo menegaskan para Menteri dalam kabinet barunya tidak hanya “sent” atau beriorientasi proses saja tapi paling penting adalah “delivered” atau konkret hasilnya. Pernyataan tersebut diungkapkan Jokowi saat pidato pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR, Jakarta pada Minggu sore (20/10/2019).

Dalam pidato tersebut, Jokowi mengatakan mendobrak rutinitas adalah satu hal. Meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas. Jangan lagi kerja berorientasi proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata.

“Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan,” kata Presiden.

Ia memaparkan seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. Namun bila ditanya, jawabnya “Program sudah terlaksana Pak.” Tetapi, setelah dicek di lapangan ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya.

“Sekali lagi, yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu hasilnya. Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim pesan melalui SMS atau WA. Ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent,” tandas Jokowi dalam pidato.

Baca Juga :   Dirut Pelindo: Terminal Kijing Diproyeksikan Jadi Kawasan Pelabuhan Internasional Terbesar di Kalimantan

Jokowi mengungkapkan dirinya tidak mau pekerjaan birokrasi hanya sending saja. Pihaknya akan memastikan tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat.

Inilah yang selalu ditunggu-tunggu oleh publik, termasuk oleh para pelaku usaha. Kultur dan mental birokrat seperti itu sangat penting, apalagi bila mengingat target-target 1 abad kemerdekaan Indonesia pada 2045 yakni pendapatan per kapita per tahun sebesar Rp320 juta atau Rp27 juta per kapita per bulan.

Leave a reply

Iconomics