20 Startup Masuk Program Startup Studio Indonesia Besutan Kominfo

0
667

Program Startup Studio Indonesia telah melewati serangkaian program coaching untuk 20 startup yang berakhir pada 26 November 2020. Program ini merupakan lanjutan dari program-program di tahun-tahun sebelumnya yakni Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn (Next Indonesia Unicorn) pada 2017.

“Program Startup Studio Indonesia didasarkan pada semangat kolaboratif antara peserta maupun para coach. Program ini dapat berjalan dengan baik atas hasil kolaborasi antara pemerintah, pegiat startup digital, praktisi, akademisi, dan juga para penanam modal ventura di industri ini,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam siaran pers.

Mulai tanggal 5 Oktober 2020 hingga 26 November 2020, 20 startup telah mengikuti serangkaian program online yang berlandaskan pada kurikulum ‘solution-oriented’ dan sesi privat 1-on-1 yang menekankan more brainstorm, less classes. Perjalanan para startup terdiri atas Founder’s Camp, Brainstorming Session, Networking, dan Milestone Day.

“Dalam 51 hari, telah ada 360 sesi coaching yang kami fasilitasi dengan 80 coach yang merupakan founder startup dan expert teknologi. Minggu lalu, saya dan tim Kementerian Kominfo telah melakukan beberapa FGD (focus group discussions) untuk memetakan kebutuhan jejaring dari 20 startup kepada kementerian dan lembaga terkait,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Baca Juga :   East Ventures Beri Pendanaan untuk Startup Kios Makanan Ayam Goreng Terasi

Ia percaya inovasi yang dikembangkan oleh para founder ini akan dapat membawa dampak baik yang masif jika dapat dikolaborasikan dengan pihak-pihak strategis. Rangkaian kelas serta program yang telah diselenggarakan melibatkan para expert dan juga key players di berbagai sektor seperti Fajrin Rasyid (Digital Business Director Telkom Indonesia), Moses Lo (CEO & Co-founder Xendit), John Marco Rasjid (CEO & Co-Founder Sociolla), Metha Trisnawati (COO & Co-founder Sayurbox), Grady Laksmono (CTO & Co-founder MOKA), Alamanda Shantika (President Director Binar Academy & Independent Commissioner Mandiri Capital Indonesia), Windy Natriavi (Co-founder Awantunai), Joseph Aditya (CEO Ralali), Benedicto Haryono (Co-founder Koinworks), Vanessa Lo (CEO & Co-founder GoWork), Suwandi Soh (CEO Mekari), Andrias Fendri (Senior Product Designer Gojek),  Rizki Mardita (Product Design Senior Lead Tokopedia), Jakob Rost (CEO & Founder Ayoconnect), Iman Kusnadi (CEO & Co-founder Ritase), Henry Tan (Software Engineer Google), Brian Marshal (Founder & Chief Executive SIRCLO) dan lainnya.

Adapun 20 startup yang masuk dalam program tersebut adalah Agenkan, Biteship, Career Support, Feedloop, Halofina, Jejak.in, Justika, Keeppack, Larik.tech, Moodah, Nectico, Payo Kepasar, PTS.sc, Rakamin Academy, Rekosistem, Schoters, Tumbasin, Verihubs, Waterhub, dan Woobiz.

Baca Juga :   Menkominfo: Sebanyak 5.364 Rekening Bank Telah Diblokir karena Judi Online

AgenKAN adalah platform pinjaman aman untuk Rakyat Indonesia. AgenKAN bertujuan untuk menjadi platform digital untuk pembiayaan yang didukung oleh sertifikat tanah di masa depan, di mana mereka dapat mendistribusikan produk pembiayaan mereka secara digital kepada pelanggan.

Biteship merupakan startup powering logistik untuk e-commerce. Biteship bertujuan untuk menyederhanakan proses pengiriman ke semua pelanggan mereka.

Career Support adalah platform pengembangan end to end yang terintegrasi secara digital. Career Support bertujuan untuk mengembangkan perusahaan mereka dengan menciptakan model pendapatan baru dari platform talent assessment task & e-learning.

Feedloop adalah platform no code yang membantu bisnis berkembang. Feedloop bertujuan untuk membangun aplikasi bisnis yang intuitif, moderen, dan scalable semudah membuat spreadsheet.

Halofina adalah perusahaan fintech yang fokus pada penyediaan perencanaan keuangan dan layanan konsultasi untuk kaum milenial di Indonesia. Di Indonesia, kurangnya literasi keuangan dan inklusi keuangan merupakan salah satu tantangan terbesar. Halofina menjawab kebingungan dan ketidakamanan pasar dalam memilih produk/jasa keuangan karena pengetahuan yang terbatas.

Jejak.in adalah startup yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang didasarkan pada ekonomi melingkar untuk tumbuh dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

Justika merupakan layanan hukum yang membuat masalah hukum menjadi lebih sederhana dan lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Justika bertujuan untuk meningkatkan konversi, meningkatkan nilai umur, dan menskalakan akuisisi di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga :   3 Faktor Kunci bagi Modal Ventura untuk Biayai Startup

Keeppac adalah Layanan pemenuhan multi saluran untuk bisnis e-commerce UKM. Sebanyak 80% pengusaha membuang waktunya untuk menangani manajemen operasional. Keeppack bertujuan untuk memperoleh lebih banyak gudang menengah di Jakarta, mengoperasikan 4 gudang tambahan, dan menjalankan pusat pemenuhan mikro secara efisien & efektif dengan bantuan teknologi dan sistem gudang terdistribusi.

Larik.tech menciptakan solusi bagi para engineer agar lebih efektif dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Mereka memiliki tujuan untuk menciptakan cara yang lebih efektif dan efisien bagi para insinyur untuk mendapatkan hasil terbaik dari pekerjaan mereka.

Moodah akan membantu penggunanya untuk memiliki sistem yang lebih terorganisir dan terdokumentasi untuk menjalankan bisnis mereka. Dengan memiliki platform yang dapat mencatat transaksi pendapatan & pengeluaran, mencatat hutang & piutang, dan laporan instan, bisnis dapat melacak semuanya dengan klik.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics