Astra Group Bukukan Penurunan Laba Bersih 9% di Semester I/2024
PT Astra International Tbk mencatat penurunan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp 15,9 triliun pada Semester I/2024. Jika dihitung dari sisi laba bersih yang tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Herimna, Astra Group membukukan penyusutan laba bersih sebesar 4% menjadi Rp 16,7 triliun.
Secara garis besar, kata Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada Semester I/2024 sebesar Rp 160,0 triliun. Angka tersebut turun 1% dari sebelumnya sebesar Rp 162,3 triliun pada 2023.
“Kinerja Grup pada Semester I/2024 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan akibat harga batu bara yang lebih rendah,” kata Djony dalam keterangan resminya pada Selasa (30/7).
Laba bersih tiap lini bisnis, kata Djony, bisnis otomotif Astra, misalnya, meraup senilai Rp 5,5 triliun atau turun 3% dari sebelumnya Rp 5,6 triliun pada 2023. Kemudian jasa keuangan meraup Rp 4,1 triliun naik 8% dari sebelumnya sebesar Rp 3,8 triliun pada tahun lalu.
Lini bisnis di sektor alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, lanjut Djony, membukukan laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun atau turun 15% dari sebelumnya sebesar Rp 6,8 triliun. Pada sektor agribisnis Astra International memperoleh laba bersih Rp 399 miliar atau naik 36% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp 293 miliar.
Selanjutnya, kata Djony, lini bisnis infrastruktur dan logistik menerima laba bersih Rp 620 miliar hingga akhir Juni 2024. Angka tersebut naik 24% dari sebelumnya senilai Rp 502 triliun pada tahun lalu. Sektor teknologi informasi membukukan laba bersih Rp 63 miliar atau naik 24% dari sebelumnya Rp 51 miliar di 2023. Untuk sektor properti, perusahaan meraih laba bersih senilai Rp 94 miliar, atau naik 38% secara yoy.
“Terlepas dari tantangan-tantangan ini, dengan bisnis yang terdiversifikasi, grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun ini akan tetap bertahan atau beradaptasi,” ujar Djony.
Memasuki Semester II/2024, kata Djony, Astra International akan terus berupaya menjaga kinerja dan mempertahankan posisi setiap lini perusahaan di tiap-tiap pasarnya. “Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami,” katanya.