Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,51%, Sumber Pertumbuhan Terbesar dari Industri Pengolahan

0
467

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomni Indonesia pada triwulan III 2021 sebesar 3,51%.

Kebijakan pemerintah melakuan relaksasi pajak pembelian mobil tertentu turut memompa pertumbuhan pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan. Kedua sektor ini, menurut Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono merupakan sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III 2021.

“Indusri pengolahan itu merupakan sumber pertumbuhan tertinggi mencapai 0,75%. Kemudian diikuti dengan perdagangan 0,67%, pertambangan 0,56%, konstruksi 0,38% dan kategori lainnya 1,15%,” ujar Margo dalam konferensi pers, Jumat (5/11).

Industri pengolahan pada trwulan III 2021 tumbuh 3,68% y-o-y. Pertumbuhan tersebut antara lain didukung oleh pertumbuhan pada sub kategori industri angkutan yang tumbuh signifikan 27,84% y-o-y. “Hal ini karena adanya kebijakan dari pemerintah terkait dengan pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM,” ujar Margo.

Sub kategori yang juga tumbuh signifikan pada industri pengolahan adalah industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 9,71% y-o-y. Hal ini didukung oleh produksi farmasi dan obat-obatan untuk memenuhi permintaan domestik dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga :   Optimisme Jokowi akan Pemulihan Ekonomi Indonesia pada Tahun 2021

Demikian juga industri logam dasar, tumbuh 9,52%. Menurut Margo, pertumbuhan pada sub kategori logam dasar ini sejalan dengan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan luar negeri yang cukup tinggi.

Industri  pengolahan makanan dan minuman juga tumbuh 3,49%. Hal ini didukung oleh adanya peningkatan produksi CPO dan turunanya untuk memenuhi permintaan domestik maupun luar negeri.

Sementara sub kategori yang mengalami kontraksi pada industri pegolahan adalah industri karet dan barang dari karet yang mengalami kontraksi sebesar 2,80%. Hal ini terjadi karena menurunnya pasokan untuk bahan baku karet.

Sektor perdagangan yang memberikan kontribusi terbesar kedua yaitu 0,67% pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021, tumbuh positif 5,16% y-o-y. Pertumbuhan sektor perdagangan ini melambat dibanding triwulan II 2021 lalu yang tumbuh 9,45% y-o-y.

Pertumbuhan positif pada sektor perdagangan, menurut Margo, terutama karena pertumbuhan pada perdagangan mobil dan sepeda motor serta reparasi yang tumbuh 14,91%. Pertumbuhan yang signifikan juga terutama karena meningkatnya penjualan mobil sebagai dampak adanya program relaksasi PPnBM.

Baca Juga :   Luhut Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen pada Triwulan IV

Sementara, sub kategori perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan motor pada triwulan III 2021 tumbuh 3,27% y-o-y, didukung oleh peningkatan supply barang baik yang berasal dari domestik maupun impor.

Sektor ketiga yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021 adalah sektor pertambangan dan penggalian yang berkontribusi sebesar 0,56%. Sektor pertambangan dan penggalian ini pada triwulan III tumbuh sebesar 7,78% y-o-y. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2019.

Beberapa sub kategori pada sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh signifikan adalah sub kategori biji logam yang tumbuh 24,73%, batu bara dan lignit tumbuh 14,95%, pertambangan dan penggalian lainnya tumbuh 2,49%. Sementara sub kategori pertambangan migas dan panas bumi mengalami kontraksi 2,23%.

Sektor kontruksi yang memberikan kontribusi 0,38% pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021, pada triwulan III tumbuh sebesar 3,84%. Pertumbuhan sektor konstruksi terutama didukung oleh adanya peningkatan realisasi belanja modal pemerintah untuk bangunan. Selain itu, juga karena adanya peningkatan kegiatan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan peningkatan impor bahan baku untuk aktivitas kontruksi.

Leave a reply

Iconomics