FORU Bangkit Catatkan Laba Bersih Tahun Berjalan 2022 Sekitar Rp 1,5 M
PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) mencatatkan laba neto tahun berjalan senilai Rp 1,509 miliar pada tahun buku 2022. Angka disebut meningkat dari rugi neto Rp 24,450 miliar pada periode sebelumnya.
Sedangkan untuk keuntungan yang dibukukan, perseroan mencatat sebesar Rp 47,065 miliar atau meningkat 11,08% dibandingkan tahun sebelumnya. Chief Executive Officer FORU Ratna Puspitasari mengatakan, capaian positif perseroan diperoleh dari pengambilan langkah efisiensi dan peningkatan kinerja usaha yang dilakukan oleh FORU dalam beberapa tahun terakhir.
“Tahun 2021 adalah tahun turning-back bagi kita semua. Walau kondisi perekonomian mulai menunjukkan pemulihan dan masyarakat sudah mulai dapat beradaptasi dengan baik di tengah masa pandemi. Proses talent upgrade dan penjualan produk yang menjadi progressive solution bagi klien memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan,” kata Ratna dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata Ratna, FORU fokus mengembangkan kompetensi dan kreativitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang digital, FORU memastikan model bisnisnya dapat mengimbangi dinamika kemajuan dan transformasi bisnis dari para klien.
“FORU menjadikan barometer pendekatan produk yang baru dan cepat dalam menjawab kebutuhan komunikasi klien sebagai DNA perseroan. Seluruh SDM perseroan akan terus berkembang dan mengikuti perkembangan konsumen di zaman now ini,” ujar Ratna.
Ratna melanjutkan, perbaikan kinerja keuangan FORU juga terlihat dari liabilitas total perusahaan yang tercatat Rp 6,132 pada 2021. Jumlah ini, turun signifikan dari Rp 9,6 miliar pada 2020 dan Rp 26,545 miliar di periode 2019.
Sementara itu, Komisaris Utama FORU Abed Nego menjelaskan, kondisi rebound kinerja keuangan perusahaan pada 2021 berkat upaya perseroan merumuskan peningkatan kinerja perusahaan di tengah gejolak akibat pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 yang masih terjadi sepanjang tahun terus menciptakan kondisi yang penuh ketidakpastian. Namun kami bersyukur kondisi perekonomian relatif mulai pulih. Hal ini terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai aktif, serta konsumsi dan daya beli yang terus membaik,” tutur Abed.