KAI Masih Kaji dan Pertimbangkan Dampak Kenaikan Harga BBM ke Tarif Tiket

0
312
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) sedang mengkaji dan mempertimbangkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Karena itu, KAI sangat berhati-hati untuk memutuskan apakah akan menaikkan tarif tiket atau tidak.

“Karena ini banyak pihak yang terkait,” kata Direktur Niaga PT KAI Hadis Surya Palapa kepada wartawan di KAI Expo 2022, Jakarta, Sabtu (17/9).

Hadis mengatakan, pihaknya perlu berkoordinasi dengan semua pihak sebelum memutuskan soal tarif tiket. KAI juga melihat situasi dan kondisi di tingkat masyarakat terutama yang aktif menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi sehari-hari.

“Kita harus berkoordinasi dengan regulator dan memperhatikan suara masyarakat yang selama ini menggunakan kereta api. Jumlah penggunanya banyak, sehingga akan berdampak sekali,” kata Hadis.

Sebelumnya, Vice President Public Relation PT KAI Joni Martinus mengatakan, sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, tercatat volume pelanggan kereta api jarak jauh mengalami peningkatan. Terhitung pada 4 hingga 10 September 2022, KAI melayani 593.471 pelanggan atau rata-rata 84.782 pelanggan per hari.

Baca Juga :   IFG Dorong Penguatan Literasi Finansial Masuk Kampus untuk Gen Z dan Milenial

Jumlah tersebut, kata Joni, meningkat 3% dibandingkan pekan sebelumnya periode 28 Agustus hingga 3 September 2022 yang hanya mencapai 573.176 pelanggan atau rata-rata 81.882 pelanggan per hari. Peningkatan tersebut dinilai sesuai dengan harapan pemerintah yang mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.

“Kereta api memiliki peran yang besar dalam melestarikan lingkungan dan menyediakan mobilitas bagi masyarakat. KAI bersama-sama seluruh stakeholder akan terus mengembangkan layanan kereta api agar kereta api semakin maju dan dapat memberikan nilai lebih secara berkelanjutan.” kata Joni.

Lebih jauh Joni mengatakan, KAI berkomitmen memberikan manfaat yang maksimal melalui layanan kereta api, baik yang dapat dirasakan secara langsung seperti pelayanan aman, nyaman, dan tepat waktu, maupun pelayanan tidak langsung yakni berupa peningkatan kualitas udara dan berkurangnya beban jalan raya.

“Angkutan kereta api baik untuk perjalanan jarak jauh ataupun commuter hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Dengan beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke kereta api, maka akan dapat mengurangi angka kecelakaan, kemacetan, emisi gas buang kendaraan serta mengefisienkan waktu dan tenaga,” kata Joni.

Leave a reply

Iconomics