Reputasi Kunci Utama BFI untuk Tumbuh dan Berkembang, Buktinya AUM Capai Rp 22 T

0
217
Reporter: Rommy Yudhistira

PT BFI Finance Indonesia Tbk membukukan asset under management (AUM) hingga mencapai Rp 22 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 5 kali lipat dibandingkan pada periode 2013 yang hanya mencapai Rp 4 triliun.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menjelaskan, dari sisi rasio utang terhadap modal BFI juga masih dalam tahap stabil. Dengan kata lain, BFI mampu tumbuh dengan risiko yang jauh lebih kecil dibanding sebelumnya.

“Karena pertumbuhan itu diimbangi dengan rasio-rasio keuangan yang sangat sehat,” kata Sudjono dalam media gathering di Antarasa Restaurant, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/9).

Sudjono mengatakan, dalam perjalanan perusahaan, BFI berhasil melewati krisis demi krisis dengan baik dan berkembang menjadi semakin kuat. Dalam menghadapi berbagai krisis itu, BFI selalu menerapkan beberapa prinsip seperti reputasi, pertumbuhan, dan laba.

Untuk itu, kata Sudjono, BFI menjadikan reputasi sebagai hal yang paling utama dan menerapaknnya ketika membangun perusahaan pembiayaan yang berdiri sejak 1982. Pemenuhan kewajiban menjadi syarat paling utama dalam menjaga reputasi.

Begitu pula ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kata Sudjono, BFI tetap menerapkan reputasi sebagai hal utama. Dari awal terjadinya pandemi, BFI fokus untuk menyelamatkan likuiditas perusahaan agar bertahan dalam situasi sulit tersebut.

Baca Juga :   ShopeePay Meyakini Berperan Besar Bantu Mitra untuk Tumbuh

“Profit boleh tinggi tapi tidak ada likuiditas, bisa bangkrut juga. Karena akan gagal bayar, dan akan mempengaruhi kita punya kepercayaan. Itu yang selalu menjadi prioritas kami,” ujar Sudjono.

Sementara itu, dari sisi unit usaha syariah, kata Sharia Product Head BFI Finance Deni Nasri mengatakan, BFI Finance Syariah mencatatkan pertumbuhan 44% secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp 193 miliar. Dari sisi nilai aset, unit bisnis syariah membukukan total aset kurang lebih Rp 500 miliar.

“Kita itu sudah punya izin dari OJK, jadi ada 45 titik izin kantor cabang yang boleh menjual produk syariah, dan itu tersebar di semua pulau (Indonesia), dan sampai akhir tahun kita coba memaksimalkan potensi yang di 45 titik ini,” ujar Deni.

Kata Deni, pihaknya menargetkan pertumbuhan di angka 20% hingga 25% sampai akhir tahun ini. Untuk produk syariah, pembiayaan mobil bekas masih menjadi unggulan dari BFI Finance Syariah.

“Karena tahun lalu lagi booming mobil bekas, dan tahun ini masih. Dan yang kedua untuk produk baru yang kita baru launching My BFI Share, multiguna syariah,” ujar Deni.

Baca Juga :   Pemerintah Sita Aset Grup Texmaco Bernilai Triliunan karena Masih Terkait soal BLBI

 

Leave a reply

Iconomics