Semester Pertama 2023, PermataBank Bukukan Laba Bersih Rp1,4 Triliun
PT Bank Permata Tbk (PermataBank) membukukan laba bersih sebesar Rp1,40 triliun pada Semester I-2023. Perolehan laba bersih tersebut menurun 1,57% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski laba bersih turun, Laba Operasional sebelum Provisi naik sebesar 25,5% menjadi Rp3 triliun.
Bank menjaga pengelolaan kualitas aset, likuiditas, dan permodalan yang baik sehingga dapat tetap terjaga di level yang aman.
“Dalam semester pertama 2023 ini PermataBank tidak hanya konsisten meningkatkan kinerja finansial perusahaan namun juga tetap menjaga kualitas asset dan portfolio kredit, terutama dalam iklim ekonomi dunia yang masih belum menentu. Di kuartal ini pula kami lebih memperkuat sinergi bersama Bangkok Bank dan meluncurkan kampanye semangat bersama One Family, One Team, sebuah langkah besar bagi perwujudan visi dan misi bersama dalam melayani nasabah kami,” ujar Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank dalam keterangan pers, Selasa (1/8).
Pendapatan usaha PermataBank tumbuh 15,2% dibandingkan semester pertama 2022 menjadi Rp6 triliun yang dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 14,6% menjadi Rp4,9 triliun.
Penyaluran kredit Bank pada semester pertama 2023 tercatat tumbuh sebesar 2% YoY menjadi Rp137,4 triliun, yang terkontribusi dari Kredit Pembiayaan Rumah (mortgage) dan Pinjaman Korporasi.
Bank senantiasa menerapkan kebijakan pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit yang pruden berdasarkan prinsip kehati-hatian setiap saat. Hal ini terlihat dari rasio Gross NPL dan rasio Loan at Risk (LAR) Bank pada Juni 2023 berada pada level masing-masing 2,9% dan 9,6%, semakin membaik dibandingkan pada Juni 2022 pada level 3,1% dan 12,2%. Di sisi lain, Bank mampu menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan resiko kredit melalui rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage secara konservatif, masing-masing di level 272,3% dan 81,6%. .
Seiring dengan perbaikan kualitas aset Bank, rasio Cost of Credit Bank pada semester pertama 2023, tercatat menurun pada level 1,8% dibandingkan 2,1% pada akhir tahun 2022.
PermataBank berkomitmen untuk terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, litigasi, dan penjualan asset.
Total simpanan nasabah meningkat 8% menjadi Rp185,5 triliun. PermataBank tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, dimana hingga semester pertama tahun 2023, rasio CASA masih berada di level 56,4%.
Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 49,9% pada Juni 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 54,2%.
Dari sisi permodalan, PermataBank merupakan salah satu bank komersial di Indonesia yang memiliki struktur permodalan yang kuat, yang tercermin dari rasio CAR sebesar 39% di atas ketentuan minimum regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi pondasi kokoh dalam memberikan peluang pertumbuhan usaha yang lebih prospektif di masa depan, baik melalui pertumbuhan organik atau in-organik.
Sebagai imbal hasil investasi kepada para pemegang saham dan untuk menjaga struktur permodalan Bank yang optimal, pada kuartal kedua tahun 2023, PermataBank telah membagikan total dividen sebesar Rp542 miliar atau sebesar Rp15 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.