BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03% di 2024, Turun Dibandingkan 2023

0
34
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 mencapai 5,03%. Angka tersebut cenderung melambat dibanding capaian 2023 yang tumbuh 5,05% secara tahunan laju pertumbuhan kumulatif.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 22.139,0 triliun. Sedangkan PDB per kapita mencapai Rp 78,6 juta, atau sebesar US$ 4.960,3 pada 2024.

Dari sisi produksi, kata Amalia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,80%. Sedangkan pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran yakni komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,48%.

“Secara kumulatif, ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 5,03%,” kata Amalia dalam keterangan resminya secara daring pada Rabu (5/2).

Khusus untuk kinerja Kuartal IV/2024, lanjut Amalia, pihaknya mencatat adanya pertumbuhan sebesar 5,02% secara tahunan (yoy). Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,36%. Kemudian, komponen ekspor barang dan jasa pada sisi pengeluaran mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,63%.

Baca Juga :   Melambat, Kemenko Perekonomian Klaim Pertumbuhan Masih Lebih Tinggi Dibanding Negara Lain

“Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran PDB pada Triwulan IV/2024 atas dasar harga berlaku adalah Rp 5.674,9 triliun, dan atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.296,7 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan IV/2024 bila dibandingkan dengan Triwulan IV/2023 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,02%,” ujar Amalia.

Jika dilihat secara kuartal ke kuartal, lanjut Amalia, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan 0,53% pada Kuartal IV/2024. Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,63%. Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) tercatat naik sebesar 38,58%.

Pulau Jawa, kata Amalia, menjadi wilayah yang berkontribusi sebesar 57,02% terhadap kinerja ekonomi Indonesia. Dalam catatan BPS, Pulau Jawa mengalami pertumbuhan 4,92% secara kumulatif.

 

Leave a reply

Iconomics