ID FOOD Jamin Stok Pangan Jelang Ramadan 2025

Peninjauan aktivitas produksi gula ID FOOD oleh Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto
Holding BUMN Pangan ID FOOD menjamin stok pangan pada Ramadan 2025. Langkah tersebut dilakukan melalui pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk komoditas, gula, garam, minyak goreng, daging ruminansia, dan daging ayam.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan ID FOOD telah menyiapkan stok komoditas pangan sebagai CPP untuk disalurkan guna memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
“Penyaluran komoditas pangan tersebut sudah dilakukan sejak awal tahun ini, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Pada momenHari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) volume penyaluran akan ditingkatkan secara bertahap, tentunya sesuai kebijakan pemerintah yang dikomandoi Kemenko Bidang Pangan,” ujarnya, dikutip Selasa (4/2).
Sampai 31 Januari 2025, stok komoditas pangan yang dikelola ID FOOD sebanyak total 383 ribu ton. Jumlah tersebut meliputi gula konsumsi sebanyak 81 ribu ton, garam konsumsi 288 ribu ton, serta daging ruminansia dan daging ayam 14 ribu ton. Selain itu, ID FOOD juga memiliki stok minyak goreng sebanyak 10,6 ribu kilo liter.
“Gula dan garam konsumsi saat ini menjadi komoditas pangan dengan stok terbesar yang dikelola ID FOOD. Hal tersebut tidak terlepas dari posisi perusahaan sebagai produsen gula dan garam dengan 6 pabrik gula dan 3 pabrik garam yang produksinya terus meningkat,” jelasnya.
Untuk komoditas minyak goreng, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng di tingkat konsumen, sepanjang Januari 2025 ID FOOD telah mendistribusikan 3,6 juta liter minyak goreng.
“Pendistribusian minyak goreng yang dilakukan ID FOOD pada Januari 2025 telah berjalan efektif di 21 provinsi. Pada HBKN Ramadan dan jelang Idulfitri kita siapkan penambahan volume distribusi untuk menjaga stabilitas harga,” ungkapnya.
Menurut Sis Apik, stok pangan yang dimiliki ID FOOD akan disalurkan secara bertahap dan merata dengan mengoptimalkan jaringan distribusi anak perusahaan ID FOOD Group.
“Kita akan optimalkan lebih dari 80 cabang distribusi ID FOOD Group yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Jaringan distribusi tersebut dikelola oleh 3 anak perusahaan ID FOOD yang bergerak di sektor perdagangan dan logistik, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Rajawali Nusindo, dan PT GIEB Indonesia,” sebutnya.
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia memiliki Anak Perusahaan BGR Logistik Indonesia (BLI) yang didukung 20 cabang dan 600 gudang di Indonesia.
“Dengan mengoptimalkan potensi jaringan distribusi dan pergudangan yang dimiliki perusahaan, diharapkan terjadi integrasi rantai pasok yang berdampak pada efisiensi biaya logistik. Sehingga turut berkontribusi menekan harga pangan,” terangnya.
Penyaluran komoditas tersebut, tambahnya, dilakukan dengan menyasar general market dan modern market. “Khusus untuk daging ayam dan daging ruminansia akan disalurkan oleh PT Berdikari, anak perusahaan ID FOOD di sektor peternakan,” ucapnya.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 591 Tahun 2024, ID FOOD ditugaskan untuk mengelola 10 komoditas pangan, meliputi gula konsumsi, daging sapi, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, cabai, daging kerbau, ikan kembung, bawang putih, dan bawang merah.
“Di awal tahun ini, ID FOOD sudah berjalan untuk pengelolaan dan penyaluran 4 komoditas CPP, yaitu gula konsumsi, minyak goreng, daging ayam, dan daging sapi,” ujarnya.
Pada tahun 2025, ID FOOD menargetkan akan menyalurkan 10 komoditas CPP dengan target total penyaluran sekitar 542 ribu ton.