KT&G Bangun Pabrik Manufaktur di Jawa Timur untuk Pusat Ekspor

0
800

KT&G melakukan pendirian pabrik manufaktur barunya di Propinsi Jawa Timur, Indonesia, yang akan berfungsi sebagai pusat ekspor. Pada tanggal 6 September 2023, KT&G telah melaksanakan upacara pemberian dukungan investasi (investment support ceremony) dengan Kementerian Investasi Indonesia dan memperoleh surat pemberian dukungan investasi sehubungan dengan pendirian pabrik manufaktur barunya di Propinsi Jawa Timur, Indonesia.

CEO KT&G Tn. Bok-in Baek dan Menteri Investasi H.E. Bahlil Lahadalia bersama dengan para pejabat utama lainnya mengadakan pertemuan di kantor pusat Kementerian Investasi di Jakarta, Indonesia. Mereka membahas rencana investasi KT&G untuk mendirikan suatu pabrik manufaktur baru di Indonesia dan pemberian dukungan regulasi yang akan disediakan oleh Kementerian Investasi.

Setelah Kementerian Investasi menyetujui untuk mendukung investasi yang dimaksud tersebut, KT&G akan menyempurnakan lebih lanjut rincian khusus dari rencana investasinya dan Kementerian Investasi akan memberikan bantuan dan dukungan penuhnya sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada. Setelah hal-hal utama, seperti jumlah investasi, metode dan target investasi dikonfirmasi, KT&G berencana untuk melanjutkan dengan prosedur-prosedur yang diperlukan, seperti mendapatkan keputusan Direksi.

Baca Juga :   Ketua OJK Beberkan Kinerja Penegakan Hukum Sektor Jasa Keuangan, Apa Saja?

Pabrik manufaktur baru di Indonesia ini direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026, dan produk-produk yang dihasilkan diharapkan akan diekspor ke pasar luar negeri, termasuk Asia Tenggara. Dengan investasi yang dimaksud tersebut, KT&G berupaya untuk memposisikan Indonesia secara strategis sebagai pusat produksi untuk produk-produk ekspornya dan memaksimalkan usaha-usahanya untuk melakukan perluasan ke pasar global.

Rencana investasi KT&G terkait pabrik manufaktur baru di Indonesia merupakan bagian dari rencana investasi lima tahun perusahaan yang berfokus pada untuk area-area bisnis inti, yang diungkapkan pada “Upacara Deklarasi Visi Masa Depan KT&G (KT&G’s Future Vision Declaration Ceremony)” yang diadakan pada bulan Januari 2023. Pada Upacara tersebut, KT&G menguraikan strategi pertumbuhan jangka panjangnya untuk mengembangkan NGP (yaitu produk generasi berikutnya/Next Generation Products), HFF (yaitu pangan fungsional untuk kesehatan/Health Functional Food) dan sektor bisnis luar negeri sebagai tiga area bisnis intinya.

KT&G juga mengumumkan pada Upacara tersebut bahwa KT&G bertujuan untuk mencapai pendapatan penjualan bruto tahunan sebesar KRW 10 triliun (atau kurang lebih US$7,48 miliar) pada tahun 2027 berdasarkan investasi pertumbuhan di area-area bisnis inti. Selain itu, KT&G juga menyampaikan rencananya untuk melakukan perluasan ke pasar global dengan penuh semangat, dengan tujuan untuk meningkatkan proporsi pendapatan penjualan luar negeri dan pendapatan penjualan totalnya dari NGP dan HHF menjadi masing-masing lebih dari 50% dan 60% dari total pendapatan penjualan brutonya pada tahun 2027.

Baca Juga :   Lanjutkan Surplus Neraca Perdagangan, Menko Airlangga Tekankan Promosi Ekspor

CEO KT&G, Bok-in Baek menyatakan pihaknya bertujuan untuk lebih mempercepat perluasan KT&G ke pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui investasi dalam pabrik manufaktur baru di Indonesia. Ia mengatakan akan terus menangkap peluang bisnis baru di pasar global dan mengambil lompatan ke depan sebagai perusahaan “kelas atas global” (global top-tier), melalui strategi investasi dan inovasi yang kuat.

Leave a reply

Iconomics