Panja Komisi VI Tetap Dalami Proses Investasi Telkomsel ke GoTo Walau Sesuai GCG

0
134
Reporter: Rommy Yudhistira

Meski disebut sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), panitia kerja (Panja) Komisi VI DPR akan mendalami proses investasi PT Telekomsel ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Soalnya investasi Telkomsel kepada GOTO yang disebut sesuai prinsip GCG baru pemaparan dari Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam (HMS).

“Pak Ririek dan Pak HMS menjelaskan bahwa investasi Telkomsel membeli saham GoTo ini sudah melalui proses GCG. Seperti apa, pertama ini melalui direksi yang membidangi bisnis digital yaitu direktur Planning dan Transformation,” kata anggota Komisi VI Andre Rosiade di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/6).

Andre menuturkan, direktur Planning dan Transformation Telkomsel berasal dari Singapore Telecommunications Limited (SingTel). Soalnya SingTel memiliki 35% saham dari Telkomsel, sedangkan 65% dimiliki Telkom.

“Ini dari orang SingTel, lalu dibawa ke rapat direksi Telkomsel, dan menjadi putusan kolektif. Lalu dibawa ke komite investasi. Komite investasi itu dipimpin SingTel. Jadi direktur Planning dan Transformation yang memulai inisiasi ini juga dari SingTel,” kata Andre.

Baca Juga :   Data Pribadi Presiden Bocor, Puan Maharani: Selesaikan RUU PDP!

Setelah melalui proses tersebut, kata Andre, hasil rapat direksi yang telah disetujui SingTel dibawa untuk mendapat persetujuan komisaris Telkomsel. Setelah itu, diajukan kembali kepada direktur Telkom untuk mendapatkan persetujuan dalam rapat direksi Telkom.

“Hanya sampai itu persetujuannya, tidak perlu persetujuan komisaris Telkom, apalagi persetujuan dari Kementerian BUMN,” kata Andre.

Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, kabar yang menyebutkan Telkomsel merugi karena berinvestasi di GoTo tidak benar. Sementara ini, selama berinvestasi di GoTo, Telkomsel memperoleh income revenue senilai Rp 473 miliar pada periode 2021.

Sedangkan pada Kuartal I/2022, kata Ririek, Telkomsel sudah memperoleh income revenue senilai Rp 153 miliar. “Kalau dikalikan 4 saja itu sudah sekitar Rp 600 miliar lebih. Sudah ada pertumbuhan 25% apabila dibandingkan dengan income revenue di tahun 2021,” ujar Ririek.

Selain itu, kata Ririek, harga saham GoTo terpantau hingga kemarin berada di angka Rp 368 per lembar saham. Jumlah tersebut mengalami kenaikan Rp 98 dibandingkan dengan ketika Telkomsel berinvestasi pada GoTo yang hanya sebesar Rp 270 per lembar saham.

Baca Juga :   Jokowi Tidak Bisa Dimakzulkan, Dasco: Kami Bahas Serius Perppu Ciptaker

Ketika penawaran publik perdana (IPO), kata Ririek, harga saham GoTo berada di kisaran Rp 338 di mana angka tersebut lebih rendah dari harga saham pada 2021 sebesar Rp 375. Dengan demikian, dalam interim report kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat unrealized loss Rp 821 miliar walau pencapaian Telkomsel diklaim masih mendapatkan keuntungan.

“Ada investor yang masuk setelah kita. Sebelum akhir tahun itu harga saham per lembar Rp 375, sehingga tahun 2021 kita mencatat fund release dari Rp 270 menjadi Rp 375 atau setara hampir Rp 2,5 triliun,” tutur Ririek.

Leave a reply

Iconomics