Pemilu 2024 Tidak Akan Berdampak terhadap Perekonomian yang Diperkirakan Akan Tetap Tumbuh Itu

0
183
Reporter: Rommy Yudhistira

Publik disebut menaruh perhatian terkait kondisi perekonomian Indonesia khususnya memasuki tahun politik saat ini. Di sisi lain, kondisi perekonomian memiliki tantangan yang harus diwaspadai karena dunia usaha cenderung menunggu kepastian hasil dari pesta demokrasi tersebut.

Mengenai hal itu, kata ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani, penyelenggaraan pemilu tidak akan berdampak pada ekonomi secara langsung. Dan itu tercermin dari pelaksanaan pemilu periode sebelumnya.

“Hanya memang seringkali investasi sifatnya long term itu biasanya di-hold hingga siapa yang terpilih,” kata Avi setelah acara “UOB Media Literacy” selesai di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (15/8).

Avi mengatakan, kondisi politik Indonesia yang cenderung kondusif membawa angin segar bagi perekonomian, khususnya di bidang investasi. Dengan kondisi yang seperti itu, masyarakat relatif tidak begitu khawatir terhadap pemilu kali ini.

“Apalagi (Presiden) Joko Widodo dengan Prabowo (Subianto) sudah berbaikan tuh, jadi sudah lebih melihat tidak ada problem yang terlalu, friksinya itu tidak terlalu keras. Jadi menurut saya tidak ada masalah,” ujar Avi.

Baca Juga :   Pemerintah Fokus Kembangkan Ekspor Buah, Sayur dan Kembang di Triwulan III/2020

Soal pertumbuhan ekonomi menjelang Pemilu 2024, kata Avi, diperkirakan akan tetap berada di atas 5% dan terbukti dari Kuartal II/2023 mencapai 5,17%. “Nanti di triwulan IV ini menurut saya sih, masih akan tetap 5% lebih,” ujar Avi.

Dari sisi perbankan, kata Avi, pertumbuhan kredit memasuki tahun politik akan tetap normal. Meski sempat mengalami penurunan, itu terjadi bukan karena situasi politik, namun lantaran adanya permasalahan yang terjadi pada BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur.

“Karena 4 (BUMN) karya ini yang paling membangun infrastruktur, jadi kalau ini tidak jalan, otomatis bank tidak bisa kasih kredit yang gede-gede dong,” ujar Avi.

Meski mengalami persoalan, kata Avi, kredit perbankan akan tetap berjalan, walau tidak sebesar sebelumnya. Perbankan juga cenderung berhati-hati dalam memberikan pinjaman karena yang terbesar berada di sektor infrastruktur.

“Pembangunan infrastruktur memang sedang agak dikurangi karena memang karya sedang bermasalah. Orang mau kasih pinjaman, karya-karya lagi bermasalah, kan susah jadinya,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics