Wamen Kominfo: Berpikir Kritis Menjadi Penangkal Hoaks Berbasis AI Generative

0
55

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan agar masyarakat waspada dengan konten hoaks yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan generatif (generative artificial intelligence). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyampaikan cara menangkalnya.

“Berpikir kritis, ini yang paling penting bisa menangkal hoaks. Karena hoaks sekarang semakin canggih dan bentuknya macam-macam,” kata Nezar dalam keterangannya.

Menurut Wamenkominfo, generative AI menghasilkan konten hoaks seolah asli. Bahkan, juga bisa menjadikan peristiwa yang tidak pernah terjadi seolah otentik dan terjadi.

“Contoh kecil, pernah beredar dan cukup ramai menjadi viral, Presiden kita Bapak Jokowi digambarkan tengah berbahasa Mandarin. Suaranya mirip, wajahnya sama, gerak bibir sama, semuanya sama, tapi itu hoaks,” kata Wamen.

Wamenkominfo menilai penyalahgunaan kecanggihan teknologi akan mudah memanipulasi masyarakat mengikuti skenario pihak yang tidak bertanggung jawab. Terlebih, menurutnya tidak semua lapisan masyarakat memiliki kemampuan memilah informasi dengan bijak.

“Beberapa elemen masyarakat dengan mudah bisa melakukan identifikasi bahwa ini hoaks, karena ada sesuatu yang tidak logis di sana, tidak natural. Tapi ada juga elemen masyarakat kita yang lain mungkin tidak punya kepekaan itu. Dia menerima informasi yang dibuat oleh hoaks dengan begitu saja,” katanya.

Baca Juga :   Great Eastern Life Indonesia Manfaatkan AI untuk Pilihan Investasi pada Unit Linknya

Oleh karena itu literasi digital menjadi hal yang penting. Ia mengingatkan agar tidak cepat percaya sesuatu yang membangkitkan emosi, periksa dulu dari sumber-sumber yang otoritatif untuk memastikan kebenarannya.

Leave a reply

Iconomics