IFG Dorong Jasindo dan Anggota Holding Fokus Perkuat Tata Kelola Bisnis
Holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG) mendorong PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan seluruh anggota agar fokus dalam memperkuat tata kelola bisnis. Kemudian, para anggota dari IFG pun diharapkan dapat menerapkan operasional perusahaan yang sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, IFG memahami pentingnya mandat yang diberikan untuk memperbaiki dan penguatan. Khususnya yang berkaitan dengan praktik bisnis dan operasional perusahaan.
“Tekad utama kami adalah membawa IFG sebagai konglomerasi keuangan yang memiliki best practices berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang prudent, sehat, dan berkelanjutan, saat ini dan ke depan,” kata Sistha dalam keterangannya pada Jumat (30/8).
Perbaikan dan penguatan yang dilakukan melalui inisiatif tersebut, kata Sistha, diharapkan dapat memperkuat pengaruh, serta daya saing IFG dan anggota holding di pasar dalam negeri. Upaya itu juga didorong untuk membangun fondasi yang kuat dalam keberlanjutan bisnis, inovasi yang terukur, model bisnis solid, dan pengelolaan manajemen risiko yang tepat.
Dari sisi asuransi umum, kata Sistha, IFG mendorong Jasindo untuk meningkatkan pangsa pasar bisnis asuransi umum, dan menjadi market leader nomor satu di lini bisnis yang ditargetkan. Karena itu, IFG akan mengambil langkah strategis dengan mengembangkan peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG menjadi risk manager partner bagi mitra dan nasabah.
Di sisi lain, lanjut Sistha, IFG turut memastikan operational excellence melalui pemanfaatan teknologi informasi. IFG dipastikan mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi yang tengah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan penyelewengan masa lalu yang terjadi di Jasindo. Untuk diketahui, KPK sedang menangani 2 kasus hukum yang terjadi di Jasindo sebelum 2019.
“Kami menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Hal ini tentu saja sejalan dengan upaya kami dalam melakukan perbaikan dan penguatan. Termasuk membenahi fokus dan model bisnis anggota holding demi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Shinta.
Sedangkan Jasindo, kata Sistha, telah melakukan transformasi pada segala lini bisnis, dan tata kelola perusahaan sejak 2021. Setelah melakukan penyehatan, Jasindo membukukan kinerja positif pada Semester I/2024, dengan perolehan premi sebesar Rp 1,77 triliun atau naik 24,42% secara tahunan (yoy).
Karena hal tersebut, kata Shinta, turut mempengaruhi laba perusahaan yang meningkat sebesar Rp 656,42% yoy menjadi Rp 120,89 miliar. “Kami terus mendorong Jasindo untuk tumbuh sehat dengan mengedepankan transparansi dan integritas. Lebih dari itu, Jasindo juga harus hadir untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” katanya.