Mandiri Perkirakan Dampak Corona Bikin Kredit Melambat

0
544
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar menilai wabah virus corona punya dampak kuat terhadap sektor perbankan, terutama dari sisi kredit. Dengan situasi seperti saat ini, maka penyaluran kreditnya akan melambat.

“Corona pasti ber-impact, sudah pasti kreditnya slow. Tapi kita berusaha untuk coba untuk gali potensi-potensi yang lain,” kata Royke di Plaza Mandiri, Jakarta beberapa waktu lalu.

Disebutkan Royke, pihaknya akan menggenjot sektor internal yaitu permintaan domestik seperti kredit usaha mikro, kecil dan menengah(UMKM) dan mikro. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir menimpali, perusahaan telah menganisis secara internal potensi dampak wabah virus corona itu terhadap berbagai sektor.

Adapun sektor yang terdampak meliputi penerbangan, pariwisata hingga komoditas. Bank Mandiri karena itu akan selektif dalam melihat ketiga sektor ini. Sejalan dengan itu, Bank Mandiri tetap akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memproses semua permintaan kredit dari berbagai sektor khususnya sektor penerbangan. Saat ini hanya terungkap dari PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

Baca Juga :   Bertemu Menteri UEA, Menteri Erick Pamerkan Kinerja BUMN

“Saya berkomunikasi dengan direktur keuangan Garuda dan saya yakin tim bisnis juga sedang berkomunikasi dengan mereka. Yang penting kan saling ngobrol biar nggak ada yang kaget. Mereka tidak akan surprise bila bank akan berhati-hati,” kata Silvano.

Lebih jauh Silvano menuturkan, pihaknya belum bisa mengukur dampak penyebaran virus corona atas rasio kredit macet (NPL). Untuk tahun ini, Bank Mandiri menargetkan tingkat NPL berada dalam di kisaran 2,1% hingga 2,3%. Sementara rasio NPL pada Desember 2019 turun 42 basis poin (bps) menjadi 2,33%.

“Jadi kita akan komitmen menjaga kualitas aset, tetapi kalau ditanyakan impact dari NPL terhadap corona virus itu too early to say tapi kita sudah mulai analisis,” kata Silvano.

Seperti diketahui, sepanjang 2019, Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 27,5 triliun atau tumbuh 9,9% secara tahunan (yoy). Pencapaian tersebut didukung pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 10,7% yoy hingga mencapai Rp 907,5 triliun pada akhir tahun lalu.

Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 59,4 triliun, naik 8,8% yoy. Hasilnya, aset perseroan pun naik 9,65% menjadi Rp1.318,2 triliun pada akhir tahun lalu.

Leave a reply

Iconomics