Erick Thohir Dipanggil Dadakan Waketu DPR Dasco, Apa yang Dibahas?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendadak dipanggil Wakil Ketua DPR Dasco Sufmi Ahmad saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berlangsung pada 4 November 2024.
Erick dipanggil Dasco pada saat sesi membahas program kerja dan anggaran kementerian/lembaga untuk 2025, serta target penyelesaian roadmap kementerian bersama Komisi VI DPR RI.
Apa urgensi Dasco memanggil Erick Thohir mendadak? Ditanya perihal yang dibahas, Erick menanggapi santai bahwa pembicaraan seputar pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), untuk pengoptimalan aset negara.
“Tadi arahan dari Pak Dasco jelas dukung (pembentukan Danantara), karena itu sesuai dengan tentu target-targetnya rencana tanggal 7 atau tanggal 8 (November) diresmikan,” kata Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat dikutip Selasa (05/11/2024).
BUMN, lanjut Erick telah menyiapkan segala fasilitas untuk adanya kantor Danantara. Namun, itu perlu disinergikan dengan DPR.
“Makanya kami di BUMN menyiapkan fasilitas tadi, perkantorannya, nanti kajiannya kita sinergikan,” ucap Erick.
Menurut Erick, BUMN mendukung hadirnya lembaga baru yang bertujuan membentuk superholding BUMN. Mengenai hal-hal teknis seperti kantor sudah disiapkan aset milik Bank Mandiri.
“Kita (sedang) menyiapkan fasilitas untuk kantor Danantara-nya. Itu salah satunya aset Bank Mandiri. Tinggal bagaimana masing-masing pihak duduk melakukan kajian lebih dalam, supaya sinergisitasnya seperti apa gitu,” kata dia.
Terkait pembagian tugasnya, Erick pun mengaku akan melakukan pengkajian bersama dengan Komisi VI DPR.
“Nanti ada kajian kan. Tadi di Komisi VI juga bicara mengenai kajian (lembaga baru ini),” beber dia.
Diketahui, pemanggilan Erick oleh Dasco sempat memicu silang pendapat di Komisi VI DPR. Pasalnya, Erick dipanggil untuk menghadap Dasco saat rapat bersama Komisi VI DPR pada Senin (04/11/2024) kemarin.
Meski ada yang menolak agar rapat Komisi VI DPR bersama BUMN dihentikan sementara, namun rapat tetap dilangsungkan tanpa adanya Erick Thohir.
Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto selaku pimpinan rapat pun memutuskan agar rapat tetap berlangsung.
“Saya pikir ini bukan forum untuk mengambil keputusan, dan Pak Menteri ini kan hanya meninggalkan tempat sementara, nanti kembali lagi. Rapat, saya kira lebih baik kita lanjutkan. Nanti Pak Menteri balik sini lagi, dan kita dengar dari Pak Menteri apa yang menjadi bahan diskusi,” tutur Adisatrya.
Sesi pendalaman paparan Kementerian BUMN pun dilanjutkan hingga akhirnya Erick kembali ke ruang rapat Komisi VI dan melanjutkan partisipasinya dalam rapat kerja.