Anak Usaha ID FOOD Ekspor Etil Alkohol untuk Farmasi ke Belanda

0
91

Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui anak usahanya PT PG Rajawali II melakukan ekspor perdana ke Belanda produk turunan tebu berupa etil alkohol atau etanol 95% untuk kebutuhan farmasi.

Pelepasan ekspor perdana etanol 95% dilakukan di New Priok Container Terminal One (NPCT) pada Rabu 3 April.

Direktur Utama PT PG Rajawali II Wahyu Sakti Prionggo mengatakan, ekspror ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat lini bisnis produk kimia turunan tebu yang saat ini dikelola PSA Palimanan, salah satu unit bisnis PT PG Rajawali II.

“Ini merupakan kali pertama kami melakukan ekspor untuk produk etanol 95% bagi kebutuhan farmasi,” ujar Wahyu  dalam keterangan kepada Theiconomics.com.

Pada ekspor perdana ini,  PG Rajawali II mengekspor sebanyak 47.000 liter etanol 95% dan akan terus meningkat ke depannya.

“Total ekspor yang akan dilakukan di tahun 2024 sebanyak 235.000 liter. Jumlah tersebut dikirimkan secara bertahap dalam 6 kali pengiriman sampai dengan Desember 2024,” terangnya.

Wahyu mengatakan, saat ini perusahaan telah bermitra dengan pembeli dari Belanda, sehingga Belanda menjadi tujuan utama ekspor produk turunan tebu yang dihasilkan perusahaan.

Baca Juga :   ID FOOD Kembali Guyur Minyak Goreng ke Pasar Tradisional, Total Sudah 11,5 Juta Liter

“Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa produk turunan tebu produksi dalam negeri, seperti etanol diminati dan diterima oleh pasar Eropa,” tuturnya.

Wahyu meyakini, pengembangan produk turunan tebu akan sangat berdampak pada peningkatan nilai tambah aktivitas bisnis tebu yang dijalankan oleh PT PG Rajawali II. Selain itu, ini merupakan peluang yang sangat baik untuk meningkatkan daya saing produk turunan tebu di tingkat global

“Kedepannya pengembangan produk turunan tebu seperti etanol ini akan terus kita dorong dan tingkatkan produksi serta kualitasnya,” jelasnya.

Direktur Komersial ID FOOD Nina Sulistyowati mengatakan, ekspor etanol ini merupakan tindak lanjut ID FOOD dalam melakukan pengembangan untuk memperkuat lini bisnis gula yang merupakan sektor bisnis terbesar perseroan.

“Saat ini gula masih menjadi kontributor terbesar dari revenue ID FOOD, kurang lebih sebesar 35% pemasukan dihasilkan dari industri gula yang dihasilkan dari 3 anak perusahaan, yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru. Maka dari itu pengembangan produk turunan tebu diharapkan dapat mendorong nilai tambah untuk peningkatan skala bisnis,” ungkapnya

Baca Juga :   Strategi Komunikasi Di Balik Holding Pangan

Selain itu, Nina menambahkan, hal ini juga sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya swasembada gula sejalan dengan Perpres Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

“Kita melakukan benchmark kepada negara-negara dengan industri gula yang telah mapan seperti Brazil, di mana sektor industri gula yang kuat harus ditopang oleh pengembangan produk turunan tebu yang berkualitas, sehingga sektor tersebut dapat sustain karena tidak hanya tergantung pada satu komoditas,” ungkapnya.

Selain memproduksi etanol, ID FOOD juga telah mengembangkan produk berbasis tebu berupa spiritus, molases/tetes tebu, hand sanitizer, brown sugar, kecap, gula cair, minuman jus sari tebu, dan PTOC (Pembenah Tanah Organik Cair).

Saat ini lini bisnis gula ID FOOD diperkuat oleh 7 pabrik yang berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur. ID FOOD mengelola sebanyak 55 ribu hektar lahan baik Hak Guna Usaha (HGU) maupun kemitraan, serta berkontribusi sekitar 270 ribu ton gula setiap tahun.

Baca Juga :   ID Food Distribusikan Paket Sembako dengan Harga Terjangkau

“ID FOOD mengelola 10% dari keseluruhan lahan tebu nasional dan berkontribusi 13% dari sisi produksi,” ucap Nina.

Leave a reply

Iconomics