Bertemu di KTT G7, AS dan Tiongkok Sepakat Redakan Perang Dagang

Perang dagang disebut telah menghambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa ekonomi dunia akan berujung pada resesi
0
92

Iconomics – Pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok sepakat untuk meredakan ketegangan perang dagang. Kesepakatan itu disampaikan kedua pemimpin di sela-sela KTT G7 yang ada digelar di Prancis. Juga karena keuangan di AS anjlok akibat perang tarif baru dari kedua negara.

Para pejabat Tiongkok, demikian Reuters pada Senin (26/8), menghubungi pejabat AS dan menawarkan kembali perundingan untuk mengakhiri perang dagang. Wakil Perdana Menteri Liu He mengatakan, pihaknya bersedia menyelesaikan perang dagang melalui negosiasi yang damai. Juga memastikan Tiongkok menolak solusi yang meningkatkan ketegangan.

Tawaran tersebut mendapat sambutan positif dari Presiden Donald Trump. Setelah penawaran itu, Trump tiba-tiba menyebut Presiden Xi Jinping sebagai sahabatnya dari Tiongkok. Padahal, sebelumnya Trump menyebut Jinping sebagai musuh.

“Mereka (Tiongkok) ingin tenang dan terus terang itu hal hebat. Salah satu alasan mengapa dia (Jinping) seorang pemimpin yang hebat dan mengapa Tiongkok menjadi salah satu negara yang hebat karena mereka memahami bagaimana kehidupan berjalan,” kata Trump.

Soal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang mengatakan, pihaknya belum mendengar kedua belah pihak telah berkomunikasi. Seperti sebelumnya jika ada sesuatu yang baru tentang perang dagang, maka Kementerian Perdagangan selalu mengumumkan hal tersebut. Soal ini, Geng Shuang menolak berkomentar.

Baca Juga :   OJK Sebut 2 Kebijakan Ini untuk Hadapi Ketidakpastian Global

Perang dagang kedua negara kian meningkat setelah keduanya mengenakan tarif lebih banyak lagi untuk tiap-tiap produk ekspor kedua negara sejak Jumat lalu. Trump, misalnya, mengatakan, pihaknya akan mengenakan tarif tambahan sekitar US$ 550 miliar untuk barang-barang dari Tiongkok. Tak berjarak lama, Tiongkok segera menetapkan tarif baru untuk produk AS senilai US$ 75 miliar.

Setelah perang tarif itu, Trump disebut menyesal tidak menaikkan tarif lebih banyak lagi untuk produk Tiongkok. Namun, Trump tampaknya tidak akan melaksanakan soal ancamannya yang aan menarik perusahaan AS keluar dari Tiongkok.

Wakil Perdana Menteri Liu menanggapi soal perang tarif kedua negara. Disebutkan tidak ada yang diuntungkan dari perang dagang ini. Itu sebabnya, Tiongkok bersedia menyelesaikan masalah melalui negosiasi damai dan menentang solusi yang meningkatkan ketegangan.

“Kami percaya ekskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi Tiongkok, AS atau kepentingan rakyat dunia,” kata Liu.

Perang dagang disebut telah menghambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa ekonomi dunia akan berujung pada resesi. [*]

Leave a reply

Iconomics