Ali Mochtar Ngabalin: Ada 5 Arahan Presiden Terkait Pemilu

0
340
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Momentum Pemilu 2024 mendatang ini perlu dijaga. Pasalnya, tahun politik kerap menimbulkan ketidakstabilan politik, banyak hoaks hingga adu argumen yang saling menjatuhkan. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa Presiden Jokowi memberikan lima arahan terkait pemilu.

“Pertama itu adalah bagaimana memang harus disiapkan peraturan teknis dan koridor hukum yang jelas agar pemilu yang akan datang itu kita tidak boleh lagi mengulangi gaya dan cara pendekatan hukum periode-periode kemarin. Kemudian Presiden juga menyampaikan untuk kita harus benar-benar memastikan kesiapan sarana dan prasarana logistik secara detail,” ucap Ngabalin dalam Webinar 3rd PR Outlook 2023 yang diadakan The Iconomics pada 13 April 2023.

Ketiga, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) di setiap tingkatan.

“Jadi ada semacam sosialisasi pengetahuan, keterampilan prasarana, kemampuan yang dimiliki kemudian dari resources, dari sumber daya manusia, di setiap tingkatan. Jadi dari tingkat di pusat sampai dengan paling bawah,” katanya.

Baca Juga :   KPU Banding atas Putusan PN Jakpus yang Nyatakan Tunda Pemilu hingga 2025

Keempat, bekerja dengan efektif dan efisien utamanya dalam mengelola anggaran pemilu. Serta, kelima memperkuat pendidikan politik bagi para kontestan maupun masyarakat untuk mewujudkan pemilu di Indonesia yang damai, jujur, dan berintegritas.

Dari kelima arahan tersebut dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sikap kedewasaan dalam pesta demokrasi. Menurutnya, momentum pemilu Indonesia di tahun 2024 mendatang dan di tahun 2029 akan menjadi tahapan konsolidasi yang penting untuk mencapai kematangan demokrasi di Indonesia.

Ali mengatakan bahwa pihaknya kini tengah serius membicarakan terkait isu-isu dalam pemilu 2024, seperti politik identitas, misinformasi, maupun ujaran kebencian atau hate speech. Untuk mengatasi isu tersebut, literasi digital sangat berperan penting kepada masyarakat.

“Pentingnya literasi digital kepada masyarakat, kemudian melakukan mitigasi dalam skala politik yang lebih besar sehingga semua hal-hal yang menjadi kekhawatiran kita terjadi di tengah-tengah masyarakat, ketika pemilu itu datang, maka kita punya kemampuan untuk bisa melakukan semua itu, ini perkara penting yang harus kita bicarakan secara serius,” kata Ngabalin.

Leave a reply

Iconomics