Bawaslu Pastikan Jajarannya Lebih Intensif Awasi TPS yang Dekat Posko Pemenangan Peserta Pemilu

0
36
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memastikan jajarannya akan lebih intensif mengawasi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang dekat dengan posko tim pemenangan kampanye peserta pemilu. Langkah tersebut sebagai upaya meminimalisir potensi yang bisa mengganggu jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, beberapa potensi yang dikhawatirkan mengganggu pemilu di antaranya mobilisasi massa dan adanya ajakan untuk memilih pasangan calon tertentu. “(TPS) Berdekatan dengan posko pemenangan itu kemungkinan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Bagja dalam keterangan resminya di Kantor Bawaslu, Jakarta, Minggu (11/2) kemarin.

Berdasarkan peta kerawanan milik Bawaslu, kata Bagja, terdapat 21.947 TPS yang lokasinya berdekatan dengan posko pemenangan. Kendati demikian, TPS yang dekat posko pemenangan memang tidak dilarang dalam perundang-undangan.

“Kalau memang sudah demikian maka harus ada perhatian khusus dari pengawas, pemantau dan masyarakat agar menjaga kondusifitas dan juga terjadinya dugaan pelanggaran, mobilisasi dan lain-lain,” ujar Bagja.

Di samping itu, kata Bagja, pihaknya telah menginstruksikan kepada para pengawas yang bekerja di setiap TPS untuk bekerja secara intensif. Hal lainnya, Bawaslu pun memperkirakan soal TPS yang memiliki kerawanan lain seperti 3.875 TPS rawan terjadi praktik politik uang/ pemberian barang, 4.211 TPS yang sulit dijangkau, serta 10.794 TPS rawan bencana banjir, tanah longsor dan gempa.

Baca Juga :   Menko PMK Cawapres Alternatif dari PAN untuk Pilpres 2024

Terkait hal itu, kata Bagja, Bawaslu akan menggandeng pihak berwenang lain untuk memastikan jalannya pemilu yang lancar dan bebas dari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami akan melibatkan polisi, KPU, tokoh masyarakat, tokoh adat yang tidak terafiliasi parpol untuk mengawasi distribusi logistik pada saat ini karena sekarang sudah mulai distribusi logistik khususnya daerah-daerah yang sulit dijangkau,” ujar Bagja.

Leave a reply

Iconomics