Gus Nadir Sebut PBNU Dukung Capres Prabowo, Ketum Yahya Cholil Staquf Nilai Itu Prasangka Saja
Pernyataan dari Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia-New Zealand periode 2021-2023 Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir dalam sebuah wawancara podcast memantik perbincangan publik. Dalam wawancara yang dipandu Puthut EA itu, Gus Nadir menyebut jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menginstruksikan ke bawah untuk mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menjawab pernyataan Gus Nadir itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilainya sebagai prasangka saja, dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. “Saya kira prasangka saja, karena tidak ada kenyataannya dan tidak ada bukti apapun bahwa itu terjadi. Jadi saya kira itu prasangka saja. Dan prasangka itu tidak bisa jadi pegangan,” kata Gus Yahya dalam keterangan resminya di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1).
Secara organisasi, kata Gus Yahya, sikap PBNU sudah jelas, dan netral. PBNU dipastikan tidak akan terlibat dalam kampanye maupun mendukung pasangan calon yang ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Meski demikian, kata Gus Yahya, PBNU tidak bisa melarang keinginan pribadi dari masing-masing warga NU. Seluruh warga NU dipersilakan untuk menentukan keputusannya sendiri, tanpa melibatkan organisasi.
Selama hal itu kehendak pribadi, ujar Gus Yahya, PBNU tidak akan melarang dan mempersoalkan pilihan tersebut. “Makanya kita tidak mempersoalkan orang mau dukung ini, dukung itu, silakan saja. Tapi tidak melibatkan lembaga. Tidak mengatasnamakan lembaga. Itu saja. Dan tidak membawa bendera NU, tidak melakukannya di kantor NU,” ujar Gus Yahya.
Sebelumnya, beredar tayangan video pernyataan Gus Nadir yang diunggah akun YouTube mojokdotco. Dalam video tersebut, Gus Nadir menyebutkan bahwa seluruh pengurus PBNU dikumpulkan di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur.
Pertemuan itu, kata Gus Nadir, dihadiri para petinggi PBNU seperti Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar.
“Saya mendengar kemarin itu, di Surabaya, dikumpulkan oleh PBNU, di Hotel Bumi, pengurus Rais Aam (KH Akhyar) hadir, Ketua Umum (PBNU, Gus Yahya) hadir. Dan saya mendapat informasi, yang sudah saya cek, saya sudah tabayyun ke sejumlah kiai sepuh yang hadir, bahwa memang ini menjadi masalah ketika retorika di luar netral, tapi ternyata lain di mulut, lain di pertemuan itu,” kata Gus Nadir.