Prabowo Sebut Peran Anak Muda Penting dan Aneh Bila Dilarang Berpartisipasi di Politik Indonesia

0
97
Reporter: Rommy Yudhistira

Calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto merasa heran terhadap pihak-pihak yang tidak ingin generasi muda berpartisipasi dalam dunia politik di Indonesia. Padahal, peran generasi muda dalam merebut kemerdekaan Indonesia dinilai cukup besar dan penting.

Sumpah Pemuda 1928, misalnya, kata Prabowo, bisa tercipta karena adanya niat para generasi muda untuk mempersatukan seluruh suku dan budaya di Indonesia. “Kalau kita tahu Sumpah Pemuda, ternyata peserta Sumpah Pemuda rata-rata usianya 20-an tahun. Bisa melahirkan Sumpah Pemuda yang begitu cemerlang,” kata Prabowo dalam acara Deklarasi Penerus Negeri di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Sabtu (28/10).

Prabowo mengatakan, tokoh-tokoh pendiri bangsa yang membawa kemerdekaan juga ada yang dari kalangan pemuda. Mulai dari mantan Perdana Menteri Indonesia Sutan Sjahrir yang berusia 36 tahun ketika menjabat, hingga Panglima Besar TNI Jenderal Sudirman yang berusia 29 tahun. “Jadi soal muda dan tua itu tidak jadi masalah. Malah lucu kalau kita tidak dimanfaatkan energinya anak-anak muda. Energi, kreativitas, semangat. Terima kasih dukungan anak-anak muda,” ujar Prabowo.

Baca Juga :   Peringati 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Paparkan Buah Kerja Sama Bilateral

Untuk itu, kata Prabowo, bersama calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang dinilai mewakili anak muda, pihaknya siap merangkul semua golongan yang ada di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk meneruskan cita-cita para pendiri bangsa yang juga berasal dari kalangan muda.

Prabowo juga berjanji akan meneruskan seluruh perjuangan yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo dalam membangun negeri. “Kita akan melakukan apa yang Pak Jokowi lakukan. Kita mau ajak semua. Kita mengajak semua. Semua adalah saudara kita, dan kita tidak mau melakukan suatu kampanye yang negatif,” kata Prabowo.

Sementara itu, Dewan Pembina Penerus Negeri Bahlil Lahadalia mengatakan, kemerdekaan Indonesia terjadi karena keterlibatan para pemuda. Berangkat dari hal itu, dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka perlu dipertanyakan pihak-pihak yang justru tidak menginginkan anak muda terlibat dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saat bersamaan kita berpikir tentang asas sebuah demokrasi, tapi di saat yang lain juga kita menutup ruang-ruang demokrasi untuk anak-anak muda mengambil bagian dalam kepemimpinan nasional,” ujar Bahlil.

Baca Juga :   Prabowo Sambut Baik Rencana Pertemuan Cak Imin dan Megawati

Bahlil karena itu mengapresiasi kebesaran jiwa Prabowo yang mau memilih anak muda sebagai pendampingnya. Karenanya, seluruh pemuda Indonesia diajak untuk memperjuangkan hak dan kewajibannya sendiri, tanpa ada keterlibatan pihak lain.

“Teman-teman muda jangan memberi ruang untuk usia 40 tahun ke bawah, dimonopoli oleh orang-orang atau generasi seperti saya yang sudah di atas 40 tahun. Itu hak kalian, dan perjuangkanlah hak kalian miliki, bukan orang lain yang menentukan nasib kalian sendiri,” ujar Bahlil.

Leave a reply

Iconomics