Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Diproyeksikan Mencapai 5,3%

0
241
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tumbuh dengan kisaran 4,5-5,3% pada tahun 2023. Di tahun 2022, sumber dari pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah itu konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

Rahmat juga mengatakan bahwa kemungkinan besar di tahun ini ekspor akan melambat karena adanya konflik global. “Ekspor kita agak melambat karena memang konflik global masih berlangsung dan beberapa negara di dunia juga mengalami krisis, entah krisis pangan, krisis rantai pasok global,” katanya dalam Seminar Nasional Indef pada Kamis (12/01/2023).

Adapun inflasi di Jawa Tengah, Rahmat menyebut beberapa daerah di Jawa Tengah menunjukkan inflasi yang tinggi selama tahun 2022. Daerah tersebut antara lain Surakarta sebesar 7,3%, Cilacap sebesar 6,81%, Purwokerto sebesar 6,49%, Kudus sebesar 6,40%, dan Tegal 6,31%.

Beras merupakan komoditas yang paling tinggi angka inflasinya, kemudian disusul dengan daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras.

Baca Juga :   BI Perkirakan Dampak Tapering Lebih Rendah Dibanding Kebijakan Serupa Tahun 2013

“Bulan Desember inflasi beras itu 3,67%, tertinggi selama 5 tahun terakhir, lagi-lagi ini harus menjadi early warning kita kenapa kok beras bobotnya pertama terbesar di antara seluruh komoditas pangan,” kata Rahmat.

Rahmat juga menceritakan bahwa ketika beras dipanen, truk-truk dari Jakarta sudah berjejeran datang untuk mengangkutnya ke Jakarta.

“Bahwa diperlukan suatu sistem yang bisa menahan minimal antara 10 sampai 15% produksi beras di Jawa Tengah. Supaya dia bisa beredar di Jawa Tengah langsung tanpa melalui Jakarta. Kalau melalui Jakarta ongkos angkutnya itu sangat cukup tinggi, Jakarta dan balik ke Semarang atau Jawa Tengah itu kan jadi lebih tinggi harga berasnya,” ungkapnya.

Dalam rangka upaya mengendalikan inflasi, Rahmat membagikan sebuah strategi yaitu melakukan operasi pasar dan subsidi ongkos angkut, subsidi tarif TransJateng, subsidi biaya solar, dan gerakan menanam cabai di pekarangan.

Leave a reply

Iconomics