Semester I, Produk Syariah Sun Life Tumbuh Double Digit
PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 42% pada produk asuransi syariah sepanjang semester pertama tahun 2020.
Menurut Chief Sharia Business Sun Life Indonesia Norman Nugraha, meski masa pandemi telah merebak sejak bulan Maret 2020 lalu, produk syariah masih mampu menghasilkan pertumbuhan yang cukup sehat sepanjang kuartal I dan II 2020.
“Yang pasti di Q1 dan Q2 walau dalam masa pandemi jumlah pertumbuhan produk syariah di Sun Life mencapai 43%. Jadi total Q1 dan Q2 bertambah 43% dan portofolio kami mencapai hampir menyentuh angka 15%,” kata Norman saat telekonferensi secara virtual, Senin (06/07/2020).
Norman berharap perusahaan akan terus bertumbuh pada tahun ini meskipun dalam kondisi ketidakpastian karena pandemi Covid-19. Untuk mencapai pertumbuhan yang positif, perusahaan telah dan akan terus berinovasi dengan produk-produknya.
“InsyaAllah tidak ada revisi (target kontribusi). Target kita tetap tumbuh positif dibandingkan tahun kemarin. Kita akan lanjut terus apalagi dengan ada inovasi-inovasi produk, kami yakini bahwa kami akan bertumbuh positif tahun ini,” imbuhnya.
Ia melihat bahwa potensi pertumbuhan produk asuransi berbasis syariah sangat besar. Pasalnya, berdasarkan laporan Global Islamic Economy tahun 2019, Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah terbesar di dunia dengan potensi pangsa pasar sebesar 122 juta jiwa kelas menengah muslim. Jumlah tersebut mengalahkan negara-negara tetangga lainnya seperti Malaysia.
Demikian pula dengan adanya pandemi, masyarakat pun semakin memperhatikan kebutuhan perlindungan kesehatan keluarga serta perencanaan keuangan. Merujuk pada survei di Asia, Norman menyebut bahwa 60% dari responden merasa penting untuk mempersiapkan perlindungan dan perencanaan keuangan di masa pandemi ini.
“Kesadaran ini memunculkan kebutuhan baru, yaitu layanan dan produk yang memenuhi prinsip secara syariah. Jadi Sun life ada inisiatif baru untuk menajamkan proposisi produk-produknya serta layanan. Kita menyebutnya a new way of living, living the shariah way,” pungkasnya.