BCA Digital Raup Laba Bersih Rp100 Miliar pada 2024

Direktur Utama PT Bank Digital BCA, Lanny Budiati/Dok.Perusahaan
PT Bank Digital BCA (BCA Digital) sudah meraup laba bersih, pencapaian yang mengagumkan dalam usianya yang masih belia dan di tengah persaingan yang ketat bank digital.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pada 2024 BCA Digital yang diluncurkan pada 2021 meraup laba bersih Rp100 miliar.
“Kita bersyukur bank digital kita sudah bikin profit. Jadi, bukan masalah kontribusi besarnya. Ini adalah new company, persaingannya keras banget, dan kita survive dari persaingan yang keras banget. Itu kalau kita bisa bottom line-nya profit kita sudah bersyukur. Jadi, ada Rp100 miliar. Rp100 miliar itu lumayan besar bagi suatu small company, meskipun [tidak bisa] dibanding [dengan] BCA yang [labanya] triliun,” ujar Jahja menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi persi kinerja BCA, Kamis (23/1).
Sebelumnya pada November lalu, saat mengumumkan kinerja kuartal III 2024, Lanny Budiati, Direktur Utama BCA Digital mengatakan, kenaikan signifikan pada laba bersih merupakan hasil dari peningkatan efisiensi yang tercermin pada Rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) sebesar 91,7% per September 2024 yang jauh membaik dibandingkan dengan September 2023 sebesar 98,3%.
Selain efisiensi, tambah Lanny, kenaikan laba bersih tersebut juga didorong oleh produktivitas yang telah dicapai oleh Perseroan, dalam mengelola pertumbuhan aset dan liabilitas serta memperluas portofolio kredit.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para stakeholders BCA Digital melalui inovasi layanan keuangan yang relevant dan reliable terhadap kebutuhan pasar. Kami berharap strategi ini dapat terus memperkuat posisi BCA Digital di industri perbankan digital Indonesia.”