Ketua Umum PAFI Bagikan Tips Buat Praktisi Public Affairs di Tahun Politik
Public Affairs Forum Indonesia (PAFI) mengajak seluruh insan public affairs untuk memahami situasi politik yang terjadi saat ini. Hal itu perlu dilakukan untuk menjadi landasan perusahaan dalam menentukan bisnis ke depan.
Ketua Umum PAFI, Agung Laksamana mengatakan untuk menghadapi situasi dinamika politik yang terjadi saat ini, seorang public affairs perlu mengetahui secara pasti pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang sudah dijadwalkan oleh pihak-pihak terkait.
“Jadi kita semua harus memahami kontekstual situasi politik yang terjadi saat ini,” kata Agung saat menjadi pembicara dalam acara Employee Engagement Summit 2023 di Graha CIMB Niaga, Sudirman, Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Selain itu, Agung mengatakan seorang praktisi public affairs juga tidak perlu terpengaruh terhadap isu-isu yang berkembang selama tahun politik. Hal itu dilakukan untuk memastikan agar bisnis perusahaan tetap berjalan.
“Jadi kita kalau terlalu sibuk dengan euforia situasi politik nanti kita malah tergerus sendiri. Kita harus fokus kepada bisnis kita. Bottom line seperti apa,” ujar Agung.
Masih dalam kesempatan yang sama, Agung juga menjelaskan bahwa komunikasi yang dibangun perusahaan merupakan tanggung jawab bersama. Hal itu berlaku dari level jabatan paling atas hingga ke bawah.
Tidak hanya itu, seseorang yang menekuni bidang public affairs juga perlu memahami isi kepala dari pemimpin perusahaan. Karena, apapun bidang komunikasi yang ditekuni di dalam suatu organisasi maupun perusahaan, Agung mengatakan orang tersebut harus dapat mengetahui bahasa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.
“Kalau kita ngomongin terus mengenai media sosial, itu harus dijelaskan ke bottom line dia (CEO). Kalau tidak bisa maka itu akan jauh dari ekspektasi beliau (CEO),” ujarnya.
Baik public relations maupun public affairs, kata Agung, tidak selalu memikirkan tentang media relations, event, maupun marketing communication. Seorang yang bergerak dalam bidang komunikasi juga perlu memahami pentingnya arah bisnis yang bisa berdampak terhadap seluruh lini dalam perusahaan.
“Jadi tidak hanya bikin event, bikin marketing communication, sosialisasi dan segala macam. Harus berdampak kepada communication bottom line,” tuturnya.