
Diuji Kelayakan, Yudo Sebut Akan Jadikan TNI sebagai Patriot NKRI, Ini Penjelasannya

calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono/Dokumentasi pribadi
Komisi I DPR menggelar kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12) ini. Sesuai dengan Surat Presiden Nomor R/60/Pres/11/2022 tertanggal 23 November 2022 yang dikirim ke pimpinan DPR, Komisi I mendapat penugasan untuk melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI.
“Dapat kami sampaikan bahwa pimpinan dan kapoksi Komisi I telah melaksanakan rapat tanggal 2 Desember 2022 kurang lebih pukul 13.15 WIB, dalam rangka verifikasi administrasi calon panglima TNI dengan hasil bahwa berkas administrasi calon panglima TNI dinyatakan selesai dan lengkap,” ujar Ketua Komisi I Meutya Hafid.
Dalam paparannya, Yudo mengatakan, bila kelak sah menjadi panglima, pihaknya akan meneruskan pembangunan dengan visi memperkuat TNI, sehingga menjadikan rakyat dan bagsa Indonesia bermartabat di mata dunia. Dan, itu bisa tercapai dengan menjadikan TNI sebagai “Patriot NKRI” yang merupakan akronim dari Prajurit Tri Matra yang Profesional, Modern, dan Tangguh, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Yudo melanjutkan, visi “Patriot TNI” juga bermakna bahwa kekuatan TNI merupakan komponen utama pertahanan negara yang terdiri atas kekuatan gabungan Tri Matra TNI yaitu darat, laut, dan udara yang solid, kokoh, serta loyal kepada bangsa dan negara.
“Prajurit TNI yang profesional dilengkapi dengan alutsista yang modern akan menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan negara untuk menghadapi semua kemungkinan ancaman pertahanan dan keamanan negara,” kata Yudo.
Demi mewujudkan visi “Patriot TNI”, kata Yudo, terdapat 4 program dan prioritas yang akan dilakukan ketika terpilih sebagai Panglima TNI. Pertama, “Patriot TNI” akan mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia TNI yang unggul dalam setiap penugasan yang dilandasi profesionalisme dan jiwa yang tangguh.
“Perlu kami laporkan bahwa sama di dalam visi saya selama menjadi KSAL bahwa sumber daya manusia saya prioritaskan yang pertama karena ini modal dasar dalam pembangunan TNI,” ujar Yudo.
Kedua, kata Yudo, visi TNI akan dibawa untuk meningkatkan kesiapan operasional satuan TNI, baik dari sisi personel maupun alutsista, sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi ketika digerakkan sesuai dengan kebutuhan. Ketiga, memperkuat implementasi gabungan yang telah diaktualisasikan melalui pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI. Sebagaimana yang dijelaskan, Kogabwilhan merupakan efektifitas dari pelaksanaan tugas yang dijalankan panglima TNI.
Dengan demikian, kata Yudo, Kogabwilhan 1,2,3 nantinya akan menjadi pelaksana tugas panglima TNI dalam melaksanakan operasi dan latihan sesuai dengan wilayah kerjanya. Dan, nantinya akan memimpin komando utama operasi (Kotama Ops), sesuai dengan yang sudah ditentukan sesuai dengan wilayah kerjanya.
Keempat, sambung Yudo, “Patriot TNI” memprioritaskan implementasi reformasi, birokrasi, dan kultur organisasi di tubuh TNI, yang dapat menunjang seluruh tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakkan kedaulatan NKRI.
Sementara itu, untuk proses pendalaman anggota dan pimpinan Komisi I, uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI digelar secara tertutup.