Permintaan Barang Konstruksi Merosot Melesu, IHPB Bangunan Turun 0,68%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat permintaan terhadap barang-barang bahan bangunan atau konstruksi mengalami penurunan. Itu tampak dalam dari Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) bangunan/konstruksi yang mengalami inflasi 0,23% terhadap bulan sebelumnya (mtm) namun terkena deflasi sebesar 0,68% terhadap tahun sebelumnya (yoy).
Ketua BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang bulan April 2020, IHPB bangunan/konstruksi jika dilihat berdasarkan kelompok bangunannya, semua kelompok bangunan mengalami inflasi secara bulanan.
“Untuk IHPB konstruksi mengalami inflasi sebesar 0,23%, dan ini terjadi di semua kelompok bangunan mulai dari bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan pekerjaan umum untuk pertanian sampai dengan bangunan lainnya,” tutur Suhariyanto saat telekonferensi pers secara virtual, Senin (4/5).
Sementara, sepanjang tahun berjalan (ytd) 2020, Suhariyanto mencatat, IHPB bangunan/konstruksi mengalami deflasi mencapai 0,20% ytd. Adapun kelompok bangunan yang mengalami penurunan terbesar terbesar yaitu bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan dengan nilai deflasi mencapai 0,65% ytd dan 1,20 yoy. Kemudian disusul dengan bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal yang deflasinya mencapai 0,11% ytd dan 0,36% yoy.
“Jadi namanya permintaan kepada berbagai barang konstruksi ini sangat landai sehingga IHPB konstruksi secara tahunan mengalami deflasi 0,68%,” kata Suhariyanto.
Secara keseluruhan, Suhariyanto mengatakan Indeks Harga Perdagangan Besar pada bulan April 2020 mengalami inflasi sebesar 0,08% mtm dan naik 1,59% yoy. Dari angka tersebut sektor yang mengalami inflasi terbesar yakni sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,91% mtm kemudian sektor industri sebesar 0,88% mtm, sedangkan sektor pertanian mengalami deflasi sebesar 0,71% mtm yang disebabkan oleh menurunnya banyak komoditas seperti daging ayam ras, telur, karet, dan bawang putih.
Selain itu, jika melihat indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) pada bulan Maret 2020 tercatat mengalami deflasi sebesar 4,06% secara mtm dan bahkan 4,61% secara yoy. Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya IHPI ekspor yang telah deflasi sebesar 6,87% secara mtm dan 8,91% yoy. Sedangkan untuk impor, deflasi yang terjadi masih cukup landai sebesar 0,59% mtm dan secara yoy barang impor justru mengalami inflasi sedikit mencapai 0,90%.