5 Tips Dongkrak Omzet di Momen Ramadan hingga Lebaran

Tessa Wijaya, Chief Operating Officer dan Co-Founder Xendit/Dok. Xendit
Momen Ramadan hingga Idulfitri adalah waktu yang sangat tepat untuk mendorong pertumbuhan penjualan, khususnya produk-produk konsumtif. Para penjual harus melihat dan menyiapkan strateginya dengan tepat agar momentum tersebut tidak terlewatkan.
“Berdasarkan data Xendit, kami melihat adanya tren kenaikan jumlah transaksi di sektor konsumtif pada setiap bulan Ramadan menuju Idulfitri. Sebagai referensi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan jumlah transaksi lebih dari 150%, seiring dengan peningkatan total nominal transaksi di atas 50%. Untuk mengantisipasi hal ini, Xendit telah memastikan kesiapan kapasitas dan reliabilitas sistem kami agar proses transaksi berjalan dengan lancar,” kata Co-Founder dan COO Xendit, Tessa Wijaya dalam keterangan resminya.
Xendit membagikan tips bagaimana para penjual bisa meningkatkan omzet dengan memanfaatkan berbagai tradisi dan kebiasaan unik di masa Ramadan. Pertama, gencarkan promosi saat sahur, ngabuburit dan buka puasa. Kebiasaan sahur, ngabuburit, dan buka puasa yang erat dengan Bulan Ramadan ikut mempengaruhi pola perilaku pengguna di dunia maya. Penggunaan internet pada saat sahur (93%) dan berbuka puasa (84%) akan meningkat seiring dengan kecenderungan pengguna untuk menggunakan handphone mereka saat makan.
Sementara, penggunaan internet diperkirakan menurun beberapa jam sebelum waktu buka puasa (63%) dan di malam hari (52%), ketika kebanyakan orang memilih untuk bersosialisasi dan menjalankan ibadah Tarawih. Dengan adanya pergeseran waktu prime time, pelaku usaha harus menggencarkan promosi dan interaksi dengan konsumen di jam-jam strategis agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Kedua, buat paket hampers untuk tingkatkan loyalitas pembeli. Semenjak pandemi Covid-19 dan menurunnya interaksi tatap muka, banyak orang yang memilih menunjukkan perhatian kepada rekan dan keluarga melalui pengiriman hampers Ramadan. Survei JakPat menunjukkan bahwa 46% responden berencana untuk meningkatkan alokasi anggaran untuk bingkisan atau hampers. Untuk merespon tren ini, pelaku bisnis bisa membuat paket hampers berisi bundling produk jualan yang dikemas dengan apik, atau berkolaborasi dengan brand lain. Selain itu, mereka juga bisa memberikan promo khusus Ramadan seperti diskon, gratis ongkir, atau bahkan menawarkan hampers yang bisa dikustomisasi.
Ketiga, beri promo buka bersama (Bukber). Tradisi bukber sangat identik saat bulan Ramadan. Jakpat menemukan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia menyatakan tertarik berbuka bersama dengan keluarga dan teman-teman. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan ketertarikan ini misalnya dengan menyediakan voucher diskon buka bersama jika pembeli check out dengan nominal tertentu.
Keempat, manfaatkan Tunjangan Hari Raya dan momen belanja Idulfitri. Beberapa pekan sebelum Idulfitri, karyawan se-Indonesia akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya digunakan untuk keperluan hari raya seperti mudik dan kebutuhan rumah tangga. Pakaian (88%) menjadi barang utama yang ingin dibeli saat Ramadan, diikuti oleh peralatan ibadah (66%) dan sepatu (60%). Tren berbelanja yang meningkat setelah THR ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai produk bertemakan Ramadan, berkolaborasi dengan brand yang memiliki nuansa Ramadan, serta menggunakan iklan atau ads untuk lebih efektif menjangkau konsumen terutama pada saat prime time.
Kelima, konten terkait pulang kampung (mudik). Pulang kampung atau mudik juga menjadi tradisi Ramadan yang sangat populer. Pada periode waktu ini, sektor pariwisata mengalami peningkatan permintaan yang sangat besar, terutama terkait transportasi dan akomodasi. Untuk memanfaatkan momentum mudik, pelaku usaha bisa membuat berbagai konten terkait mudik, atau memberikan giveaway atau hadiah bagi pembeli yang beruntung berupa voucher transportasi & akomodasi untuk mudik.
Leave a reply
