Tarif PPN Naik Jadi 12% Mulai Januari 2025, Perusahaan Pembiayaan Waswas
Pelaku industri multifinance Indonesia mengkhawatirkan dampak kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai Januari 2025.
“Menurut saya [kenaikan tarif PPN] itu sesuatu yang lebih memberatkan,” ujar Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF), Stanley Setia Atmadja kepada wartawan di ICE BSD, Jumat (22/11).
Meski memberatkan, Stanley memahami kebijakan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan pajak.
Menurutnya, secara psikologis, kenaikan tarif ini cenderung membuat konsumen menunda pembelian kendaraan, yang pada akhirnya berdampak pada perusahaan pembiayaan.
“Tetapi karena butuh [kendaraan], enggak akan berdampak terlalu dalam,” ujarnya.
MUF sendiri, katanya, optimis akan tetap tumbuh positif pada tahun depan.
Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini, kata Stanley memiliki basis nasabah yang kuat, baik dari para dealer maupun dari Mandiri grup.
Stanley berkata, MUF sudah menjalin kerja sama dengan hampir 100% dealer di Indonesia, dari semua merek kendaraan.
Mandiri Utama Finance juga memiliki basis pelanggan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, bank syariah yang 51,47% sahamnya dimiliki Bank Mandiri.
“Jadi, harusnya kita bisa kawinkan dua basis customer itu sehingga menjadi kekuatan di MUF,” ujarnya.
Stanley mengatakan, pada 2024 ini industri multifinance Indonesia memang terdampak penurunan penjualan mobil. Namun, menurutnya, jelang tutup tahun ini, tren positif sudah mulai terlihat.
Karena itu, ia optimistis tren positif pada akhir tahun ini berlanjut ke tahun depan.
“Kalau kita bilang akhir tahun, hampir semua multifinance sudah mulai membaik, dan produk-produk baru tahun depan akan keluar. Kiranya produk baru itu meningkatkan volume. Orang ganti mobil, segala macam dan multifinance harusnya sudah lebih ready untuk financing,” ujarnya.
Untuk mengakselerasi penjualan kendaraan pada akhir tahun, bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MUF menggelar MUF Gaikindo Jakarta Auto Week (MUF GJAW) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang pada 22 November hingga 1 Desember 2024.
“Kami sangat yakin Mandiri Utama Finance dalam acara ini bisa mendongkrak penjualan target Gaikindo, yang diturunkan dari 1,1 juta ke 800.000. Mudah-mudahan acara ini bisa melewati angka 800.000 yang ditargekan Gaikindo. Karena kami sendiri, Mandiri Utama Finance siap dengan segala macam promosi, dengan bunga yang sangat menarik, bunga yang mungkin tidak bisa didapatkan di luar acara ini,” kata Stanley.
Yanto Tjia, Marketing SEVP MUF menjabarkan berbagai promo menarik yang dapat MUF tawarkan selama MUF GJAW 2024 berlangsung. Promo ini juga tersedia baik untuk pembiayaan dengan skema konvensional maupun syariah. Untuk pembiayaan mobil, pengunjung dapat menikmati bunga atau margin mulai dari 1,99%, biaya admin mulai dari Rp1, dan hadiah e-voucher senilai Rp1,5 juta, hadiah SPK hingga Rp3,8 juta, serta asuransi TJH pihak ketiga hingga Rp10 juta untuk pembelian mobil dan asuransi kecelakaan diri senilai Rp10 juta untuk pembelian motor.
Pengunjung juga dapat menikmati fasilitas test drive yang disediakan selama event MUF GJAW 2024 untuk berbagai model kendaran. Pengunjung juga dapat serta berkonsultasi dengan tim MUF untuk mendapatkan solusi pembiayaan terbaik.
“Serangkaian promo spesial kami hadirkan khusus pada event ini untuk mendukung penjualan otomotif nasional melalui layanan pembiayaan yang mudah dan terjangkau. MUF menargetkan penyaluran pembiayaan selama event MUF GJAW 2024 dapat mencapai Rp250 miliar,” ungkap Yanto.
Rully Setiawan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko MUF menyampaikan, hingga Oktober 2024, MUF telah mencatatkan performa yang sangat baik. Total penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp17,6 triliun, tumbuh 6,1% year-on-year (YoY). Penyaluran pembiayaan ini didominasi oleh pembiayaan mobil baru yang menyumbang 46,8% dari total portofolio. Piutang MUF mencapai Rp34 triliun, tumbuh 15,4% YoY. Sementara itu tingkat Non-Performing Financing (NPF) turun ke 1,31%, lebih baik dibandingkan Oktober tahun lalu sebesar 1,52%.
“Capaian ini mencerminkan keberhasilan MUF dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri pembiayaan kendaraan di Indonesia,” ungkap Rully.
Stanley Setia Atmadja mengatakan, gelaran MUF GJAW 2024 ini diharapkan bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp500 miliar.
“Kita menargetkan kurang lebih Rp300 miliar hingga Rp500 miliar, karena event kita sudah mulai sebelumnya,” ujarnya.