Permintaan Batubara Global Meningkat, PTBA Genjot Pasar Ekspor

0
678

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkatkan penjualan ekpsor untuk memenuhi permintaan batubara yang tinggi di pasar global, dengan tetap menjaga pemenuhan pasokan untuk kebutuhan energi di dalam negeri.

Porsi penjualan ekspor batubara PTBA meningkat dari 33% pada kuartal pertama 2022 menjadi 38% pada kuartal kedua 2022. Peningkatan pada kuartal kedua itu menyebabkan porsi ekspor pada semester pertama 2022 tercatat sebesar 35% dari seluruh penjualan.

Average Selling Price (ASP) atau harga jual rata-rata pada kuartal kedua 2022 tercatat sebesar Rp 1,3 juta per ton, naik 14% dibanding kuartal pertama 2022 karena peningkatan porsi penjualan ekspor,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin dalam konferensi pers pada acara Public Expose Live, Selasa (13/9).

Farida menjelaskan peningkatan ekspor terjadi karena suplai batubara ke India meningkat 2 juta ton secara tahunan (year on year/yoy), diikuti oleh peningkatan penjualan ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Thailand, Korea Selatan, dan Kamboja.

India menjadi tujuan ekspor terbesar PTBA dengan porsi mencapai 18% dari total penjualan. Diikuti Korea Selatan (4%), Thailand (3%), China (2 persen), dan Kamboja (2%).

Baca Juga :   Larangan Ekspor Batubara, Adaro Minerals Indonesia Tbk Ajukan Permohonan Dispensasi

PTBA juga memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penjajakan pada pasar Eropa dengan melakukan pengiriman batu bara ke Italia dan negara Eropa lainnya.

Dikatakan Farida, Perusahaan terus meningkatkan porsi ekspor secara terukur tanpa mengabaikan kebutuhan dalam negeri. Hingga semester pertama 2022, porsi pemenuhan batu bara domestik sebesar 65% dan ekspor 35%.

“Dengan masih tingginya harga batu bara serta peningkatan kebutuhan dan permintaan ekspor, Perusahaan optimistis dapat terus meningkatkan kinerja hingga akhir 2022,” ujar
Farida.

Pada semester pertama 2022, PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun, naik 246% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang senilai Rp 1,8 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79% dibanding periode yang sama tahun lalu. Posisi cadangan kas (cash reserve) terjaga dengan baik meski ada pembayaran dividen tertinggi sebesar Rp 7,9 triliun pada Juni 2022. Nett cash tercatat sebesar Rp 11,1 triliun.

“Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional Perusahaan yang solid di sepanjang semester pertama 2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, Perusahaan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal,” kata Farida.

Baca Juga :   IESR Beberkan Ramalan Suram Industri Batubara Indonesia; Daerah Penghasil Harus Lakukan Transformasi Ekonomi

Total produksi batu bara PTBA selama semester pertama 2022 mencapai 15,9 juta ton, meningkat 20% dibanding semester pertama 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA per semester pertama 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13% secara tahunan.

“Kami bersyukur di tahun 2022 ini harga batubara, dibanding tahun 2021, meningkat cukup signifikan dan kami berharap kondisi stabil ini bisa terus berlanjut sampai 2023 dan seterusnya,” ujarnya.

Farida mengatakan dengan kinerja yang gemilang sepanjang semester pertama 2022, diperkirakan hingga akhir tahun nanti laba bersih PTBA akan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.

“Kalau kita lihat pencapaian laba bersih sampai dengan akhir semester pertama 2022 adalah Rp6,2 triliun, kami tentu saja berharap nanti pencapaian full year-nya bisa paling tidak adalah double digit dan itu merupakan rekor tertinggi baru yang diperoleh PTBA sepanjang sejarahnya,” ujar Farida.

Namun, dia mengakui Perseroan menyadari harga batubara bisa saja koreksi pada waktu yang akan datang.

Baca Juga :   Adaro Energy akan Bagikan Dividen Tunai Senilai US$650 Juta

“Tentu saja pada saat harga batubara menjadi tinggi, kita mempunyai beberapa strategi yang tujuannya adalah mencapai laba berish yang optimal. Pada tahun depan, apabila terjadi koreksi harga batubara maka kami tidak lain tidak bukan melakukan cost efficiency yang cukup signifikan,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics