Platform Digital Mitra Kartu Prakerja Dapat Komisi dari Lembaga Pelatihan

Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari (kanan) berfoto usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait Program Kartu Prakerja di Jakarta, Sabtu (11/4/2020)/Antara
Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja memastikan anggaran pelatihan para peserta program langsung dibayarkan kepada 233 lembaga pelatihan. Kelas pelatihan yang mencapai sekitar 2.000 kelas itu tersedia di 8 platform digital yang menjadi mitra program Kartu Prakerja.
“Duitnya pergi ke 233 lembaga pelatihan itu. Jualnya enggak hanya satu, namun 233 ini menjual aneka pelatihan,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari saat telekonferensi, Rabu (29/4).
Denni menuturkan, dalam rangka menyediakan jasa pemasaran kelas pelatihan sebagai platform e-commerce, tentunya 8 platform digital ini akan memperoleh komisi dari setiap pembelian kelas pelatihan yang tersedia di tiap-tiap platform. Nilai dari biaya komisi tersebut ditentukan secara business-to-business antara lembaga pelatihan dan platform digital.
Alasan pemerintah menggandeng platform digital tersebut dalam program Kartu Prakerja ini, kata Denni, untuk memastikan tidak adanya informasi sepihak. Artinya, pemerintah menginginkan masyarakat untuk memperoleh segala informasi dan pilihan yang mereka butuhkan sebelum melakukan pembelian terhadap produk kelas pelatihan yang mereka butuhkan.
“Melalui e-marketplace konsumen bisa membandingkan kelas-kelas yang ada. Buat Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, kami bisa mengambil stick and carrot approach untuk mengevaluasi,” kata Denni.
Hingga saat ini sebanyak 5,6 juta orang telah mendaftarkan diri di situs resmi prakerja.go.id. Adapun jumlah pelatihan yang disediakan dalam ekosistem sudah mencapai 2.000 kelas pelatihan yang disediakan oleh 233 lembaga pelatihan.
Tim Manajemen Pelaksana menemukan bahwa pendaftar program ini domisilinya sangat beragam dari Sabang hingga Merauke. Selain itu, jenis kelas pelatihan yang paling diminati oleh mayoritas peserta program kartu prakerja yakni kelas bahasa Inggris.
“Mereka mayoritas suka belajar bahasa Inggris, baik itu grammar ataupun TOEFL. Kita juga (kelas pelatihan) yang dibeli oleh masyarakat beragam. Strategi kami untuk menyediakan sebanyak-banyaknya pilihan bagi peserta,” kata Denni.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan Kartu Prakerja kepada 5,6 juta penerima manfaat yang berupa paket dana sebesar Rp 3,55 juta rupiah. Dana tersebut terdiri atas Rp 1 juta untuk pelatihan dan dana insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan dan sisanya komisi mengisi survei pasca-pelatihan.
Adapun 8 mitra program Kartu Prakerja tersebut yakni Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
Leave a reply
